Breaking News:

Selain Merokok, Faktor Risiko Apa yang Bisa Sebabkan Seseorang Mengalami PPOK, Dok?

PPOK adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan jangka panjang dan bisa menyebabkan kerusakan pada paru.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.grid.id
ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit PPOK, berikut faktor risiko yang meningkatkan terjadinya PPOK 

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit Paru Obstruktif Kronis atau PPOK adalah sejumlah penyakit yang menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan jangka panjang. 

Peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan pada paru yang akan memburuk seiring berjalannya waktu. 

Penderita PPOK dapat mengalami perburukan gejala jika penyakit ini tidak mendapatkan penangangan yang tepat. 

Membahas mengenai PPOK, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Paru.

Baca juga: Apa Saja Perbedaan Penyakit PPOK, Asma dan TBC? Begini Ulasan Dokter Spesialis Paru

ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit PPOK, berikut faktor risiko yang meningkatkan terjadinya PPOK
ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit PPOK, berikut faktor risiko yang meningkatkan terjadinya PPOK (pixabay.com)

Pertanyaan: 

Dokter, apa saja faktor risiko utama selain merokok yang bisa menyebabkan seseorang terkena PPOK

Maria, Surabaya.

dr. Thifla Farhani, Sp.P yang merupakan Dokter Spesialis Paru Menjawab: 

PPOK rata-rata dialami oleh pasien dengan rentang usia di atas 45 tahun. 

Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami PPOK

2 dari 4 halaman

Pertama, asap rokok yang merupakan faktor risiko paling utama yang dapat menyebabkan PPOK

Asap rokok ini dibagi menjadi dua, paparan asap rokok aktif dan paparan asap rokok pasif. 

Baca juga: Dokter, Sebenarnya PPOK Itu Penyakit Apa dan Bagaimana Gejalanya? Dokter Paru Beri Penjelasan

Perokok pasif juga berisiko terkena PPOK, paparan asap rokok yang didapatkan terus-menerus oleh perokok pasif meningkatkan risiko terjadinya PPOK.

Kedua, paparan polusi dapat meningkatkan risiko terjadinya PPOK

Baik polusi di dalam ruangan atau di luar ruangan, keduanya dapat menyebabkan PPOK

Polusi dalam ruangan yang sering dijumpai seperti paparan dari serbuk kayu, serbuk gergaji, atau seseorang yang kerja di pertambangan batu bara, paparan polusi tersebut bisa menyebabkan PPOK

Sedangkan polusi di luar ruangan seperti asap kendaraan dapat meningkatkan risiko PPOK. 

ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit PPOK, berikut faktor risiko yang meningkatkan terjadinya PPOK
ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit PPOK, berikut faktor risiko yang meningkatkan terjadinya PPOK (kompas.com)

Penggunaan masker saat di luar ruangan sangat dianjurkan, karena paparan asap kendaran atau polusi udara ini adalah salah satu faktor risiko yang cukup tinggi dapat meningkatkan terjadinya PPOK

Ketiga, adanya infeksi saluran pernapasan. 

Pada pasien yang sering mengalami ISPA atau pasien dengan riwayat perokok, ini akan memperberat risiko terjadinya PPOK

3 dari 4 halaman

Selain itu, beberapa faktor risiko lainnya seperti malnutrisi, berat badan lahir bayi rendah, atau bayi yang lahir dari seorang ibu yang perokok, juga berisiko tinggi mengalami PPOK.

Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca juga: 7 Cara Efektif untuk Mengatasi Kebiasaan Makan Berlebihan

Ibu yang perokok, saat proses kehamilan dapat menyebabkan gangguan pengembangan paru, sehingga dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. 

Pada bayi atau pun anak-anak yang sering mengalami ISPA derajat berat, ini akan mengurangi fungsi parunya, yang akhirnya berisiko mengalami bronkitis atau bahkan PPOK

Baik pada pria atau wanita, prevalensi terjadinya PPOK memiliki angka yang sama, keduanya sama-sama rentan mengalami PPOK.

Ilustrasi - dr. Thifla Farhani Sp. P dari RS Hermina Solo
Ilustrasi - dr. Thifla Farhani Sp. P dari RS Hermina Solo (Istimewa)

Profil dr. Thifla Farhani, Sp.P yang merupakan Dokter Spesialis Paru

dr. Thifla Farhani, Sp.P merupakan Dokter Spesialis Paru.

Ia menempuh kedokteran umum di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, lulus tahun 2017. 

Tak berhenti di situ saja, dr. Thifla tercatat sebagai mahasiswa spesialis paru di Program Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Sebelas Maret, yang lulus pada tahun 2024.

dr. Thifla juga pernah mengikuti organisasi PDPI Surakarta.

4 dari 4 halaman

Berikut ini beberapa riwayat pekerjaan dr. Thifla dari tahun 2019 hingga kini.

Baca juga: Profil dr. Thifla Farhani Sp.P, Sosok Dokter Spesialis Penyakit Paru

- Dokter umum di RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan, Aceh Selatan, Provinsi Aceh (April 2019 - Oktober 2019)

- Rumah Sakit Hermina Solo 

- Rumah Sakit Indriati Boyolali

dr. Thifla aktif memberikan informasi seputar kesehatan paru melalui media sosial miliknya @thiflafarhani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di 

Google News

(Tribunhealth.com)

Baca juga: 7 Tanda Tersembunyi Tubuh Kekurangan Zat Besi, Salah Satunya Sering Pusing

Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.

Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 

Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit. 

Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.

Aturan Pakai: dapat dikonsumsi 3x sehari selama 8 minggu dan diberi jeda 2 minggu untuk dapat dikonsumsi kembali. 

Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.

Untuk mendapatkan suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya. 

Selanjutnya
Tags:
PPOKpenyakit paru obstruktif kronis (PPOK)Merokok
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved