TRIBUNHEALTH.COM - Asma merupakan salah satu penyakit pernapasan yang ditandai dengan adanya penyempitan dan peradangan saluran nafas sehingga mengakibatkan penderitanya mengalami sesak nafas.
Satu diantara banyaknya faktor penyebab asma adalah faktor keturunan atau adanya riwayat keluarga yang menderita asma, baik dari alergi maupun stres.
Penderita asma memiliki saluran pernafasan yang lebih sensitif dibandingkan dengan orang normal.
Saat paru-paru terkena pemicu asma, otot-otot di sekitar saluran pernafasan akan menjadi tegang dan menyempit.
Baca juga: 7 Cara Memilih Tabir Surya yang Tepat, Bantu Cegah Penuaan dan Mengurangi Risiko Kanker Kulit
Di saat yang sama, tubuh juga memproduksi lebih banyak lendir, gabungan dari kondisi ini menyebabkan munculnya gejala asma.
Menurut laporan Kementrian Kesehatan RI tahun 2018, sekitar 2,4 persen penduduk Indonesia diperkirakan mengidap asma.
Sementara itu, data WHO tahun 2019 mencatat bahwa jumlah penderita asma secara global mencapai 262 juta orang, dengan angka kematian mencapai sebanyak 461.000 jiwa.
Pertanyaan:
Dokter, bagaimana cara mengendalikan asma dan bagaimana cara mencegahnya?
Rara, Semarang.
Jawaban dokter.
dr. Wahyuningtyas Rahayu, Sp. P yang merupakan Dokter Spesialis Paru memberikan penjelasan terkait pengendalian asma dan cara pencegahannya.
Untuk mengendalikan asma sendiri karena terkait dengan paparan atau alergen, yang terbaik untuk dilakukan adalah dengan menghindari paparan alergennya sendiri serta mengurangi stress agar asma tidak kambuh dan semakin berat.
Baca juga: 5 Cara Sederhana Mengatasi Hipertensi, Salah Satunya dengan Jalan Pagi
Adapun cara pencegahan agar tidak terkena asma adalah sebagai berikut:
Pertama, Menghindari faktor pencetusnya seperti udara dingin, ataupun alergen lainnya.
Kedua, Mengonsumsi makanan yang bergizi, yang kaya vitamin, mineral dan antioksidan untuk memperkuat imun tubuh.
Ketiga, Istirahat yang cukup, agar tubuh tetap bugar dan tidak mudah terpicu stress atau kelelahan yang dapat memperburuk kondisi pernapasan.
Keempat, Rutin berolahraga, terutama aktivitas fisil ringan hingga sedang seperti berjalan atau berenang yang bermanfaat untuk kesehatan paru-paru.
Dan yang terakhir adalah dengan melakukan vaksinasi, seperti flu dan pneumonia, untuk mencegah infeksi yang bisa mempengaruhi gejala asma.
dr. Wahyuningtyas Rahayu, Sp. P, yang merupakan Dokter Spesialis Paru dari RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
dr. Tyas aktif memberikan edukasi kesehatan paru dan menjadi narasumber di TribunHealth.
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Dokter, Sebenarnya PPOK Itu Penyakit Apa dan Bagaimana Gejalanya? Dokter Paru Beri Penjelasan