Breaking News:

Mom and Baby

Kenali Tanda-tanda Air Ketuban yang Tidak Normal, Bisa Berdampak Buruk pada Perkembangan Janin

Air ketuban adalah cairan pelindung bagi janin yang berada di dalam rahim dan kantung ketuban selama masa kehamilan. 

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi ibu hamil, berikut ini tanda-tanda air ketuban yang tidak normal 

TRIBUNHEALTH.COM - Air ketuban memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang janin di dalam kandungan. 

Air ketuban adalah cairan pelindung bagi janin yang berada di dalam rahim dan kantung ketuban selama masa kehamilan. 

Selain memungkinan janin bergerak bebas di dalam rahim sebelum dilahirkan, air ketuban juga berfungsi untuk menunjang perkembangan organ janin, serta menjaga stabilnya suhu di dalam rahim agar janin merasa nyaman. 

Baca juga: Tips Memilih Skincare yang Aman Digunakan untuk Ibu Hamil, Perhatikan Ingredients

Meski begitu, dalam beberapa kasus, ada kalanya ibu hamil mengalami masalah pada cairan ini. 

Masalah yang kerap ditemui ibu hamil adalah air ketuban yang berlebih atau air ketuban yang kurang. 

Keduanya ini bisa dianggap sebagai air ketuban yang tidak normal, yang sama-sama dapat menimbulkan berbagai macam masalah untuk ibu dan janin. 

ilustrasi ibu hamil, berikut ini tanda-tanda air ketuban yang tidak normal
ilustrasi ibu hamil, berikut ini tanda-tanda air ketuban yang tidak normal (grid.id)

Tanda-tanda Air Ketuban yang Tidak Normal

Ibu hamil harus memahami tanda-tanda air ketuban yang tidak normal, untuk mencegah dampak buruk yang bisa terjadi pada janinnya. 

1. Air ketuban terlalu sedikit

Air ketuban terlalu sedikit disebut juga dengan oligohidramnion, yang rentan terjadi pada trimester akhir kehamilan. 

2 dari 4 halaman

Kondisi dapat terjadi karena beberapa faktor penyebab. 

Mulai dari selaput ketuban pecah, masalah pada janin, konsumsi obat-obatan tertentu, kehamilan lewat bulan atau usia kehamilan melebihi 42 minggu, hingga komplikasi kehamilan seperti hipertensi, dehidrasi, preeklamsia, dan diabetes. 

Untuk mengetahui volume air ketuban, ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan USG. 

Jika ibu hamil mengalami oligohidramnion, mereka akan dianjurkan untuk minum air putih lebih banyak, terlebih bila kondisi ini disertai dengan gejala dehidrasi. 

Asam folat untuk ibu hamil dan mendukung perkembangan janin, klik di sini untuk mendapatkannya. 

Baca juga: 9 Kacang-kacangan yang Bagus Dikonsumsi Ibu Hamil, Bantu Cegah Risiko Cacat Lahir

2. Air ketuban terlelu banyak

Memiliki terlalu banyak air ketuban juga tidak baik untuk ibu hamil dan janinnya. 

Kondisi ini disebut juga dengan polihidramnion, yang merupakan salah satu gangguan kehamilan yang bisa dialami oleh ibu hamil

Penyebab air ketuban terlalu banyak belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi ini. 

Mulai dari kelainan bawaan pada janin, diabetes gestasional, kehamilan kembar disertai dengan twin to twin transfusion syndrome, masalah jantung pada bayi, hingga infeksi kehamilan. 

3 dari 4 halaman

Polihidramnion dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan perdarahan setelah melahirkan. 

Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin guna menghindari gangguan kehamilan ini. 

ilustrasi ibu hamil, berikut ini tanda-tanda air ketuban yang tidak normal
ilustrasi ibu hamil, berikut ini tanda-tanda air ketuban yang tidak normal (Freepik.com)

3. Air ketuban pecah dini

Ketuban pecah dini terjadi sebelum kehamilan memasuki usia 37 minggu. 

Kondisi ini sering kali tidak diketahui penyebabnya, tatapi ada beberapa faktor risiko yang diduga bisa menjadi pemicunya. 

Misalnya infeksi pada vagina, rahim, atau leher rahim, kebiasaan merokok, riwayat operasi atau biopsi leher rahim. kantong ketuban terlalu meregang dan lainnya. 

Apabila ibu hamil merasakan air mengalir dari vagina, baik secara perlahan atau menyembur, segera ambil kain untuk menyerap cairan tersebut. 

Jika tercium bukan bau urine, segeralah untuk mencari bantuan medis. 

Baca juga: 6 Cara Memperbanyak Air Ketuban pada Ibu Hamil, Dukung Tumbuh Kembang Janin Agar Tetap Sehat

4. Warna air ketuban yang tidak normal

Jika sudah mendekati tanggal persalinan, biasanya ketuban bisa pecah dengan sendirinya. 

4 dari 4 halaman

Air ketuban yang keluar normalnya berwarna putih keruh hingga kekuningan dan tidak berbau. 

Air ketuban yang tidak normal biasanya berwarna kehijauan atau kecokelatan, bercampur dengan banyak darah, bertekstur kental, dan berbau busuk. 

Kondisi ini bisa menandakan adanya kelainan pada janin atau infeksi pada ketuban. 

Jika menemui kondisi mencurigakan pada air ketuban, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di 

Google News

(Tribunhealth.com)

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Nyeri Perut Bawah Saat Hamil, Ibu Hamil Dianjurkan Lakukan Ini

Susu ibu hamil untuk memenuhi nutrisi ibu dan janin di dalam kandungan, klik di sini untuk mendapatkannya. 

Susu formula untuk ibu hamil yang mengalami mual dan muntah terutama selama kehamilan trimester 1.

Komposisi: Tiap 100 gram susu mengandung Protein 25 gram, fat 3.8 gram, carbohydrate 60 gram, Calcium 925 mg, Fe 12.5 mg, folic acid 875 mcg, vitamin, DHA 25 mg, choline 100 mg. 

Energi : 374 kkal, Dosis: Dikonsumsi 2 kali sehari diberikan pada pagi dan sore hari selama kehamilan trimester 1.

Indikasi: Susu formula untuk ibu hamil yang mengalami mual dan muntah terutama selama kehamilan trimester 1.

Selanjutnya
Tags:
air ketubanJanincairan ketubanibu hamil
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved