Breaking News:

Mom and Baby

Posisi Tidur yang Paling Baik untuk Ibu Hamil, Sebaiknya Miring atau Terlentang?

Berikut ini keunggulan dan kelemahan berbagai posisi tidur untuk ibu hamil, paling disarankan posisi berikut

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pexels
Ilustrasi - bagaimana posisi tidur yang tepat untuk ibu hamil? 

TRIBUNHEALTH.COM - Ibu hamil harus memperhatikan segala kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.

Hal ini karena ibu hamil hidup untuk dua orang sekaligus, yakni dirinya sendiri serta janin yang ada dalam kandungan.

Salah satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah posisi tidur yang baik.

Posisi tidur tertentu dapat membuat ibu merasa nyaman dan minim risiko.

Sebaliknya, posisi tidur lainnya bisa memberikan efek samping tertentu, terutama jika dilakukan dalam jangka panjang.

Berikut ini penjelasannya.

1. Tidur miring kiri

ilustrasi posisi tidur miring ke kiri
ilustrasi posisi tidur miring ke kiri (bobo.grid.id)

Tidur miring merupakan posisi yang dianggap paling aman dan nyaman untuk ibu hamil, terutama setelah memasuki trimester dua dan tiga.

Miring kiri jadi posisi yang paling direkomendasikan Sleep Foundation dan Healthline.

“Tidur miring ke kiri saat hamil dapat memperlancar aliran darah, sehingga organ vital dan bayi mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup yang mereka butuhkan,” tulis Sleep Foundation dalam situs resmi mereka.

2 dari 3 halaman

Miring ke kiri dapat mengurangi pembengkakan pada pergelangan kaki dan tungkai.

Healthline menambahkan, posisi miring ke kiri juga mengurangi tekanan pada hati dan ginjal. 

Ini berarti lebih banyak ruang untuk berfungsi dengan baik, membantu mengatasi masalah pembengkakan di tangan, pergelangan kaki, dan kaki.

Baca juga: Apa Dampak Positif Pemberian ASI Eksklusif untuk Tumbuh Kembang Anak? Ini Jawaban Dokter Anak

2. Miring ke kanan

Meski posisi miring ke kiri lebih diunggulkan, baik Healthline dan Sleep Foundation sama-sama tidak melarang tidur miring ke kanan.

Pada dasarnya, posisi ini juga aman dan boleh dilakukan.

“Ada sedikit risiko masalah kompresi pada VCI saat Anda tidur miring ke kanan, tetapi sebagian besar tergantung pada posisi dimana Anda merasa nyaman,’ tulis Healthline.

“Tidur miring ke kanan dapat memberi tekanan pada hati, sehingga tidak optimal. Namun, para ahli secara umum sepakat bahwa tidur miring ke kanan dalam jangka waktu pendek aman dilakukan,” catatan Sleep Foundation.

3. Tidur terlentang kurang disarankan

ilustrasi posisi tidur ibu hamil
ilustrasi posisi tidur ibu hamil (kompas.com)

Tidur terlentang masih boleh dilakukan selama trimester pertama, namun disarankan untuk menghindari posisi ini pada trimester dua dan tiga.

3 dari 3 halaman

Pasalnya pada waktu tersebut kehamilan sudah semakin besar dan beban yang dibawa ibu juga semakin berat.

“Tidur telentang dapat memberi tekanan pada tulang belakang,” kata Sleep Foundation.

Akhirnya, hal ini bisa menyebabkan atau memperparah nyeri punggung bawah yang banyak terjadi pada ibu hamil.

Baca juga: Dok, Bagaimana Cara Membedakan Skincare Bermerkuri dan Non Merkuri, Terutama untuk Ibu Hamil?

4. Tidur tengkurap paling harus dihindari

Selama masa awal kehamilan, tidur tengkurap sesekali dalam waktu yang pendek pada dasarnya tidak berbahaya.

“Tidur tengkurap biasanya baik-baik saja hingga Anda mencapai minggu ke-16 hingga ke-18. Pada saat itu, perut Anda mungkin akan membesar sedikit, sehingga posisi ini semakin tidak diinginkan. Anda mungkin merasa seperti mencoba tidur di atas semangka,” tulis Healthline.

Tidak hanya masalah kenyamanan, keamanan janin juga jadi perhatian.

Ketika tidur tengkurap, artinya janin akan terbebani berat tubuh ibu.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
ibu hamilposisi tidurtidur tengkurap
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved