TRIBUNHEALTH.COM - Air susu ibu (ASI) merupakan sumber makanan utama pada bayi.
Bahkan bayi berusia kurang dari 6 bulan disarankan hanya mengonsumsi ASI saja.
Ini juga dikenal dengan ASI eksklusif, sebelum akhirnya mulai dikenalkan dengan MPASI.
Lantas apa dampak positif pemberian ASI Eksklusif?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo, dr. Lucy Endang Savitri, Sp.A ketika menjadi narasumber podcast YouTube TribunHealth.com.
Baca juga: 11 Menu MPASI yang Bisa Mencegah Sembelit pada Bayi

Berikut ini jawaban dr. Lucy dalam kutipan langsung:
“Kebetulan juga ya, 1000 hari pertama itu mencakup sampai 2 tahun.
ASI diberikan idealnya sampai 2 tahun.
Secara fisik dari ASI sendiri ya, fisik itu artinya bentuknya, isinya, itu Allah sudah menciptakan ASI ini sesuai dengan spesies masing-masing.
Artinya sudah dipaskan dengan kebutuhan spesies masing-masing.
Maka untuk manusia, ASI itu sudah dipaskan sesuai dengan umurnya, sesuai dengan beratnya, pun umur kehamilannya... ibu ini atau bayi ini lahir pada usia kehamilan berapa pun sudah dipaskan.
Dan kemudian pada saat dia 0 sampai 6 bulan itu, ASI sudah diukur mikronutriennya maupun makronutriennya.
Kalau makronutrien itu contohnya lemak, protein, karbohidrat.
Mikronutrien itu seperti vitamin, mineral, kemudian imunoglobulin itu adalah mikronutriennya.
Di ASI sudah lengkap sehingga kita bisa klaim bahwa anak umur 0 sampai 6 bulan cukup minum ASI saja.
Baca juga: 5 Makanan yang Dapat Meningkatkan Kadar Kortisol, Risiko Stres Bisa Meningkat
Kemudian di setelah 6 bulan ASI sudah enggak butuh? Masih ternyata, tetapi secara kalori sudah tidak cukup ya, sehingga kita harus menambahkan dengan makanan padatnya.
Bahwa nanti di setahun ada kan yang kadang-kadang beranggapan ‘setahun sudah enggak perlu lah ASI, kan cuman sedikit’ gitu, ya?
Masih tetap ada gunanya. Ternyata mikronutrien yang ada di dalam ASI masih diperlukan saat sampai anak ini umur 2 tahun.
Karena kebetulan mikronutriennya juga belum bisa digantikan secara mutlak.
Misalnya zat besi yang ada di dalam ASI jumlahnya sekian.
Okelah, saya punya zat besi yang dari pabrik, tapi apakah jumlahnya sama? Bentuknya sama?
Wallahu a'lam.”
Saksikan penjelasan lengkap dr. Lucy dalam tayangan YouTube berikut:
(TribunHealth.com)