Breaking News:

Mom and Baby

5 Dampak Stunting yang Bisa Bertahan hingga Dewasa, Lebih Rentan Terkena Penyakit

Berikut ini berbagai dampak buruk stunting yang bisa bertahan hingga anak berusia dewasa, termasuk risiko penyakit ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik/jcomp
ilustrasi anak yang tumbuh sesuai dengan usianya 

TRIBUNHEALTH.COM - Stunting atau pertumbuhan tinggi badan anak yang kurang merupakan masalah yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Secara sederhana, stunting bisa diartikan sebagai pertumbuhan tinggi anak yang lebih pendek dari anak seusianya.

Ini bisa diketahui dari kurva pertumbuhan anak yang berada di bawah -2 SD.

Moms yang rutin membawa anaknya ke Posyandu pasti sudah tidak asing dengan kurva pertumbuhan tersebut yang ada di ‘buku pink’.

Rupanya, stunting tidak hanya mempengaruhi tinggi badan saja.

Jika stunting tidak tertangani, efek buruknya bisa dirasakan hingga dewasa.

Melansir GridHealth.id, berikut ini dampak stunting yang dirasakan saat dewasa.

ilustrasi anak yang mengalami stunting
ilustrasi anak yang mengalami stunting (tribunnews.com)

1. Gangguan kognitif

Tidak hanya mengganggu pertumbuhan dan perkembangan fisik, stunting juga memengaruhi kemampuan otak atau kognitif anak.

Akibatnya, kemampuan kognitif anak penderita stunting dibandingkan anak yang tidak stunting.

Baca juga: 6 Makanan Bergizi untuk Cegah Stunting pada Balita, Bantu Optimalkan Tumbuh Kembangnya

2 dari 3 halaman

2. Kesulitan belajar

Masih terkait kemampuan kognitif, rendahnya kemampuan tersebut membuat anak sulit fokus dan konsentrasi.

Ini membuat anak yang mengalami stunting menjadi sulit untuk belajar.

Ini membuat anak stunting berisiko memiliki prestasi akademik yang lebih rendah.

ilustrasi anak yang mengalami stunting
ilustrasi anak yang mengalami stunting (health.grid.id)

3. Produktivitas menurun

Dalam jangka panjang, masalah fokus dan kemampuan kognitif yang tidak optimal bisa berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Orang dewasa yang pernah mengidap stunting, berisiko tidak produktif atau tidak optimal di tempat kerja.

Baca juga: Apakah Anak yang Mengalami TBC Cenderung Mengalami Stunting? Dr. dr. Rini Savitri Menjelaskan

4. Rentan terkena penyakit

Stunting juga dikaitkan dengan risiko terkena penyakit di masa mendatang.

Misalnya, stunting dikaitkan dengan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan obesitas.

3 dari 3 halaman

Meski demikian, kaitan antara stunting dan penyakit tidak menular masih terus diteliti hingga sekarang.

Ilustrasi anak sakit karena daya tahan tubuh lemah
Ilustrasi anak sakit karena daya tahan tubuh lemah (Pixabay)

5. Daya tahan tubuh yang lemah

Stunting dipicu oleh malnutrisi kronis.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu daya tahan tubuh, sehingga anak rentan terkena penyakit kronis.

Jika asupan gizi tidak tercukupi terus-menerus, keadaan ini bisa memburuk.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
stuntinganakTinggi badan anak Father Hunger
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved