Breaking News:

Apakah Stres Dapat Mempengaruhi Timbulnya Tekanan Darah Tinggi? dr. Marcel Beri Penjelasan

Stres berkepanjangan dapat memicu lonjakan tekanan darah melalui peningkatan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.

Penulis: Ira Aulia | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi 

TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi medis yang sering kali tidak menimbulkan gejala, namun berdampak besar terhadap kesehatan jangka panjang.

Jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti serangan jantung, stroke, hingga kerusakan organ.

Pola hidup modern menjadi salah satu pemicu utama hipertensi, mulai dari kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan tinggi garam dan lemak, hingga stres yang tidak dikelola dengan baik.

Bila keluarga memiliki riwayat hipertensi, penting untuk lebih waspada dan berusaha menjaga pola hidup sehat secara konsisten.

Baca juga: Dokter Marcel, Apa Saja Faktor yang Menyebabkan Seseorang Mengalami Hipertensi?

Ilustrasi seseorang yang mengalami stres yang dapat memicu timbulnya tekanan darah tinggi.
Ilustrasi seseorang yang mengalami stres yang dapat memicu timbulnya tekanan darah tinggi. (parapuan.co)

Pertanyaan :

"Dok, seberapa besar pengaruh stress terhadap tekanan darah tinggi"

Ella, Makasar

dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp. PD, AIFO(K), menjawab:

"Jadi kalau stress itu kita harus ketahui dulu, bahwa lagi banyak pikiran, stress, terus capek juga, maka tubuh itu akan melepaskan hormon adrenalin dan juga hormon kortisol."

Pelepasan hormon kortisol saat stres dapat memicu detak jantung menjadi lebih cepat dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

2 dari 3 halaman

Jika stres berlangsung terus-menerus, hal ini dapat menimbulkan nyeri dada dan secara signifikan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Baca juga: Apa Itu Hipertensi dan Mengapa Disebut Sebagai Silent Killer ? Berikut Penjelasan dari dr. Marcel

"Kalau stress selama masih bisa di kontrol, maka hanya memicu terkadang detak jantungnya berdetak lebih kencang."

"Tapi kalau stress berangsung-angsur dalam jangka waktu yang lama, stres berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, pastinya tekanan darah tinggi ada karena pengaruh hormon tadi."

Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik merupakan salah satu cara penting untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

Profil dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp. PD, AIFO(K)

dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.PD, AIFO-K
dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.PD, AIFO-K (Istimewa)

dr. Marcellino Mettafrtuna merupakan dokrter spesialis penyakit dalam.

Ia lebih akrab disapa dengan dr. Marcel.

dr. Marcel Sp.PD lahir di Purwokerto, 5 Juni 1989. 

Lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) pada tahun 2007. 

Beliau melanjutkan pendidikan dokter Spesialis Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran UNS Surakarta lulus pada tahun 2023. 

3 dari 3 halaman

Tak sampai di situ saja, dr. Marcel Sp.PD mengikuti pelatihan dan sertifikasi Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis,  PAIFORI Pusat di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Yogyakarta dan mendapatkan gelar profesi AIFO-K pada tahun 2023. 

dr. Marcel Sp.PD praktek di beberapa rumah sakit, yakni : 

  • RSUP Surakarta
  • PKU Muhammadiyah Kartasura
  • RSIA Restu Ibu Sragen 

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
StresTekanan Darahdr. Marcellino Mettafortuna
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved