Breaking News:

10 Makanan yang Perlu Dihindari untuk Meningkatkan Fokus dan Memori, Berdampak Negatif pada Otak

Makanan berikut ini bisa mempengaruhi tingkat fokus, memori, serta kesehatan otak secara keseluruhan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pexels
Ilustrasi minuman manis, salah satu menu yang perlu dihindari untuk meningkatkan fokus dan memori otak 

TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa makanan dapat mempengaruhi kesehatan otak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi tingkat fokus, memori, dan keseimbangan emosi.

Dalam jangka panjang, mengonsumsi makanan berikut ini juga dikaitkan dengan risiko penyakit kognitif seperti alzheimer.

Makanan yang dimaksud antara lain makanan tinggi gula, ultraproses, serta sederet sajian berikut, seperti dilansir kanal kesehatan NDTV.

1. Minuman manis

Minuman manis dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah.

Hal ini bisa memicu resistensi insulin dan peradangan di otak

Seiring waktu, asupan gula yang tinggi dikaitkan dengan gangguan memori, penurunan volume otak, dan risiko demensia yang lebih besar. 

Gula juga memberi makan bakteri usus yang berbahaya, yang dapat memengaruhi suasana hati dan fungsi kognitif melalui sumbu otak-usus.

ilustrasi minuman manis
ilustrasi minuman manis (kids.grid.id)

2. Lemak trans

2 dari 4 halaman

Lemak trans meningkatkan kolesterol LDL, memicu peradangan, dan merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh darah yang memasok darah ke otak

Konsumsi lemak trans secara teratur dikaitkan dengan berkurangnya volume otak dan kinerja memori yang buruk. 

Lemak trans juga dapat mengganggu fungsi neurotransmitter, yang memengaruhi suasana hati dan kejernihan kognitif.

3. Makanan ultraproses

Makanan ini biasanya mengandung banyak garam, lemak tak sehat, dan zat aditif buatan yang merusak mikrobioma usus dan memicu peradangan. 

Pola makan yang mengandung banyak makanan olahan dikaitkan dengan kemampuan belajar yang lebih buruk, masalah ingatan, dan bahkan peningkatan risiko depresi dan demensia karena kekurangan nutrisi dan senyawa neurotoksik.

Baca juga: 5 Tips untuk Ibu agar Anak Tak Kebanyakan Makan Junk Food dan Makanan Ultraproses

4. Karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan atau karbohidrat rafinasi merupakan arbohidrat yang telah melalui proses pengolahan (rafinasi) untuk menghilangkan serat dan nutrisi lainnya, seperti nasi putih, tepung terigu, dan gula putih.

Gula merah, gula kelapa, sirup jagung fruktosa tinggi, roti putih, pasta, kue, permen, dan minuman soda juga termasuk golongan ini.

Makanan ini cepat terurai menjadi gula, menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang memengaruhi daya ingat dan konsentrasi. 

3 dari 4 halaman

Karbohidrat olahan memiliki indeks glikemik tinggi dan dapat memicu peradangan, stres oksidatif, dan kabut otak

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi karbohidrat olahan dikaitkan dengan kinerja kognitif yang buruk pada anak-anak dan orang dewasa.

5. Daging olahan

Daging olahan sering mengandung nitrit dan bahan pengawet lain yang dapat memicu peradangan dan kerusakan oksidatif di otak

Konsumsi daging olahan dalam jumlah besar telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penurunan kognitif, terutama karena penumpukan senyawa berbahaya seperti produk akhir glikasi lanjut (AGE) yang mengganggu fungsi neuron.

ilustrasi makanan dari daging olahan
ilustrasi makanan dari daging olahan (freepik/wirestock)

6. Alkohol

Minum alkohol secara berlebihan dapat mengecilkan volume otak, merusak materi putih, dan mengganggu komunikasi antarsel otak

Konsumsi alkohol kronis mengganggu neurotransmitter, merusak memori, dan meningkatkan risiko depresi dan penurunan kognitif. 

Bahkan konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dapat memengaruhi struktur otak seiring berjalannya waktu, terutama pada individu yang sensitif.

7. Makanan tinggi garam

4 dari 4 halaman

Asupan natrium yang berlebihan dapat mengurangi aliran darah ke otak dan mengganggu fungsi kognitif. 

Pola makan tinggi garam dikaitkan dengan hipertensi, yang merusak arteri otak dan dapat menyebabkan risiko stroke, masalah memori, dan bahkan penyakit Alzheimer yang lebih tinggi dalam jangka panjang.

Baca juga: 8 Makanan Sehat yang Dapat Menambah Nafsu Makan Anak, Bagus untuk Dukung Tumbuh Kembangnya

8. Pemanis buatan

Meskipun dipasarkan sebagai alternatif gula yang lebih sehat, pemanis buatan seperti aspartam dapat mengganggu produksi neurotransmitter dan pengaturan suasana hati. 

Aspartam dapat mengganggu kadar serotonin dan telah dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan bahkan disfungsi kognitif pada individu yang sensitif jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dapatkan botol karakter dari Sakumini

Botol karakter dari Sakumini
Botol karakter dari Sakumini (Official Shopee Sakumini)

Botol karakter dari Sakumini akan menarik bagi anak karena disertai dengan bentuk dan gambar yang lucu.

Ini akan menambah daya tarik bagi si kecil yang tengah belajar minum.

Bagian bawah sedotan memiliki 360 defrees gravity ball, yang bisa bergerak ke manapun di dalam botol.

Dengan demikian, air tetap bisa keluar ketika si kecil minum dalam posisi apa pun, termasuk ketika minum sambil rebahan.

Dapatkan produknya dengan diskon dan harga menarik di shopee di official store BC Babycare lewat link berikut.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
fokusMemoriotak
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved