TRIBUNHEALTH.COM - Mengelola diabetes terkadang terasa memberatkan, terutama dalam hal pemilihan makanan.
Memahami indeks glikemik (IG) adalah salah satu kunci untuk mengelola diabetes.
Makanan dengan IG tinggi dicerna dengan cepat dan menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat.
Indeks glikemik tinggi mengacu pada seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat meningkatkan kadar gula darah setelah makan.
Baca juga: 5 Cara Mudah Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Terapkan Kebiasaan Berikut Mulai Hari Ini

Makanan diberi peringkat pada skala dari nol hingga seratus, angka seratus menunjukkan kenaikan kadar glukosa darah tercepat.
Makanan dengan IG tinggi dapat berbahaya bagi penderita diabetes, karena berpotensi meningkatkan kadar gula darah lebih cepar dari biasanya.
Seiring waktu, lonjakan yang sering juga dapat menyebabkan resistensi insulin dan penambahan berat badan.
Untuk membantu mengelola gula darah dan mendukung kesehatan secara keseluruhan, disarankan untuk mengonsumsi makanan IG rendah.
Sebaiknya makanan dengan IG tinggi mulai dikurangi dan dihindari oleh penderita diabetes.
Baca juga: Almond Bagus untuk Mengelola Gula Darah Penderita Diebetes, Bolehkah Dimakan Tiap Hari?
Makanan Indeks Glikemik Tinggi yang Harus Dihindari Penderita Diabetes
Dilansir dari HealthShots, berikut ini beberapa makanan dengan IG tinggi yang baiknya dihindari.
1. Nasi putih

Nasi putih adalah makanan pokok dalam banyak diet.
Tetapi sayangnya, nasi putih memiliki indeks glikemik yang tinggi.
Ini berarti nasi putih dapat menyebabkan kadar gula darah Anda naik dengan cepat setelah makan dibandingkan dengan makanan dengan indeks glikemik yang rendah.
Sebagai gantinya, cobalah menggantinya dengan nasi merah, quinoa, atau nasi kembang kol.
Pilihan ini memiliki lebih banyak serat dan tidak memengaruhi kadar gula darah Anda.
Baca juga: 6 Alasan Buah Beri Bagus Dimakan Tiap Hari, Kendalikan Gula Darah dan Tingkatkan Kesehatan Mata
2. Buah-buahan tertentu

Buah-buahan pada umumnya menyehatkan, tapi beberapa di antaranya memiliki kadar gula lebih tinggi dan indeks glikemik lebih tinggi daripada yang lain.
Semangka dan nanas adalah dua contohnya. Rasanya lezat dan menyegarkan, tetapi dapat meningkatkan kadar gula darah lebih cepat dari yang diharapkan.
Alih-alih buah-buahan ini, Anda dapat mengonsumsi buah beri, apel, atau pir, yang memiliki nilai GI lebih rendah dan menawarkan beberapa nutrisi penting.
3. Sereal instan dan batangan

Oatmeal instan, sereal manis, dan banyak sereal batangan mungkin tampak seperti sarapan atau camilan yang praktis, tetapi bisa jadi mengandung gula dan karbohidrat olahan.
Makanan ini dipecah dengan cepat dalam tubuh dan menyebabkan lonjakan gula.
Jika Anda menyukai oatmeal, cobalah oatmeal yang tidak instan dan tambahkan kacang atau kayu manis untuk menambah rasa, bukan gula.
Suplemen Renovit untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 7 Alasan Yogurt Bagus untuk Dikonsumsi, Menjaga Kadar Gula Darah hingga Turunkan Kolesterol
4. Kue kering

Kita semua suka makanan manis, tetapi kue, biskuit, dan kue pastri mengandung banyak gula, tepung olahan, dan lemak.
Indeks glikemiknya yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dengan cepat dan memengaruhi manajemen berat badan.
Jika Anda menginginkan hidangan penutup, cobalah buah dengan yoghurt Yunani, sepotong kecil cokelat hitam, atau camilan buatan sendiri dengan pemanis alami.
5. Roti putih dan gandum utuh

Anda mungkin berpikir gandum utuh itu sehat, tetapi roti gandum putih dan banyak roti gandum utuh komersial memiliki indeks glikemik yang tinggi.
Roti-roti ini sering kali mengandung tepung olahan dan sangat sedikit serat, sehingga meningkatkan risiko gangguan pencernaan dan lonjakan gula.
Pilihan yang lebih baik adalah roti gandum rendah karbohidrat dengan tambahan serat dan protein.
Baca juga: 9 Alasan Matcha Bagus Dikonsumsi Tiap Hari, Kaya Antioksidan yang Bagus untuk Jantung hingga Kulit
6. Kentang goreng

Baik dihaluskan, dipanggang, atau digoreng, kentang, terutama kentang goreng, mengandung banyak pati, yang dengan cepat berubah menjadi gula dalam tubuh Anda.
Ubi jalar adalah pilihan yang lebih baik, terutama jika dimakan dengan kulitnya, dipanggang atau direbus, bukan digoreng.
Namun, konsumsilah dalam jumlah sedang, untuk menghindari lonjakan gula darah.
7. Minuman manis

Soda, jus buah, dan minuman olahraga mungkin merupakan beberapa pilihan terburuk dalam hal makanan dengan indeks glikemik tinggi.
Minuman ini mengandung banyak gula dan tidak mengandung serat sama sekali, yang berarti minuman ini langsung masuk ke aliran darah Anda.
Minumlah air putih, air soda, atau es teh tanpa pemanis, dan beri perasa lemon, mentimun, atau daun mint jika Anda menginginkan sesuatu yang lezat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari, Menurunkan Gula Darah hingga Meningkatkan Kesehatan Kulit
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit.
Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.
Aturan Pakai: dapat dikonsumsi 3x sehari selama 8 minggu dan diberi jeda 2 minggu untuk dapat dikonsumsi kembali.
Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.
Untuk mendapatkan suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.