TRIBUNHEALTH.COM - Baik remaja maupun dewasa berisiko mengalami anemia.
Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin atau sel darah merah dalam tubuh rendah.
Penyebab anemia bisa beragam, mulai dari kekurangan zat besi, vitamin, hingga mineral.
Tak disangka, remaja ternyata termasuk kelompok yang rentan terhadap anemia.
Oleh karena itu, sangat penting bagi remaja untuk memperhatikan asupan makanan yang mereka konsumsi.
Tanpa disadari, ternyata minum teh setelah makan bisa menyebabkan anemia.
Hal ini terjadi akibat zat besi tidak terserap oleh tubuh.
Agar zat besi terserap oleh tubuh, sebaiknya, minum teh setelah makan ini dikasih jeda waktu berapa lama?

Baca juga: Tips Diet untuk Penderita Diabetes, Jaga Gula Darah Tetap Sehat dengan Cara Ini
Dokter umum, dr. Maria Dorothea Irene menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunhealth.com mengenai waktu yang tepat minum teh setelah makan.
Pentingnya mengetahui waktu yang tepat untuk minum teh setelah makan.
Minum teh setelah makan bisa menjadi penyebab anemia, karena zat besi tidak diserap oleh tubuh.
Untuk itu, kita perlu mengetahui waktu yang tepat minum teh setelah makan.
dr. Irene menuturkan, biasanya jeda makan dan minum teh ini sekitar 2 jam, menunggu makanan selesai dicerna.
"Biasanya jeda ketika makanan selesai dicerna itu sekitar 2 jam," kata dr. Irene.
Lanjut, kata dr. Irene setelah makanan sekitar 2 jam dicerna oleg lambung, setelah itu bisa konsumsi makanan lain agar penyerapan di usus dan lambung tidak terganggu.
Baca juga: Dok, Vaksin HPV Diberikan pada Lengan Saja atau di Bagian Tubuh Lainnya?
"Jadi selesai makanan itu dicerna oleh lambung, 2 jam pengosongan lambung, baru setelah itu kita konsumsi makanan yang lain supaya penyerapan di usus dan lambungnya tidak terganggu."
Menghindari Teh dan Kopi saat Makan Bisa Cegah Anemia?

Dikatakan bahwa menghindari kopi dan teh saat makan bisa mencegah anemia.
dr. Irene membenarkan hal tersebut.
Ia menambahkan, kopi dan teh memiliki sifat yang mengganggu penyerapan zat besi.
"Betul. Jadi, kopi dan teh itu punya sifat mengganggu penyerapan zat besi," ujar dr. Irene.
Selain kopi dan teh, kata dr. Irene cokelat, susu dan gandum juga bisa mengganggu penyerapan zat besi.
Misalkan konsumsi makanan yang banyak zat gizinya dan minum teh, maka zat besi yang dikonsumsi tidak diserap oleh tubuh, melainkan diserap teh.
Baca juga: Psikolog Elina Ungkap Faktor-faktor yang Mendorong Seseorang Melakukan Bullying
"Selain kopi, teh, sebenarnya juga cokelat, susu, dan gandum itu mengganggu penyerapan zat besi."
"Jadi, misalkan kita makan makanan yang banyak zat gizinya, misalkan daging merah kayak barbeque an terus minumnya es teh. Jadi, zat besi yang kita makan itu gak diserap sama tubuh tapi diserap sama teh nya," lanjutnya.
Kata dr. Irene, selain teh rupanya kopi, susu, cikelat dan gandum bisa mengganggu penyerapan zat besi.
Zat besi yang dikonsimso tidak diserap oleh tubuh.
"Gak cuma teh, seperti kopi, susu, cokelat dan gandum itu mengganggu penyerapan zat besi."
"Jadi, zat besi yang kita konsumsi gak diterima tubuh kita, tapi diserap sama makanan yang lain,." pungkasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Dorothea Irene. Seorang dokter umum RS Brayat Minulya, Surakarta.