TRIBUNHEALTH.COM - Konsep urban farming tetunya sudah tak asing lagi didengar , buakan? Lebih dari sekadar tren gaya hidup, urban farming adalah solusi nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau, mengurangi jejak karbon, serta meningkatkan ketahanan pangan dan kualitas hidup masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan.
Di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, urban farming semakin populer dan terus berkembang. Menariknya, konsep ini dapat diterapkan dengan mudah di rumah, tanpa memerlukan lahan luas. Misalnya, menanam sayuran dalam pot atau menggunakan sistem hidroponik, membangun kebun vertikal di dinding rumah, hingga memanfaatkan sudut-sudut sempit untuk menanam tanaman herbal. Dengan sedikit kreativitas dan perawatan yang tepat, siapa pun bisa mulai bercocok tanam di lingkungan rumah mereka sendiri.
Lebih dari sekadar memanen makanan sehat, urban farming menawarkan berbagai solusi inovatif untuk menjawab tantangan kesehatan, baik fisik maupun mental. Berikut ini dikutip dari pelbagai sumber, empat manfaat urban farming bagi kesehatan tubuh
1. Sumber Makanan Sehat
Manfaat pertama dari menerapkan urban farming di rumah adalah terpenuhinya sumber makanan sehat. Sayuran atau buah yang ditanam di halaman rumah, maupun dengan metode urban farming lainnya, akan memudahkanmu mendapatkan makanan sehat secara langsung tanpa perlu khawatir terkontaminasi pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya.
Selain menyehatkan, dengan mendapatkan sumber makanan langsung di rumah, juga akan meminimalisir pengeluaran belanja bulanan, Tribunners! Kamu nggak perlu pergi ke supermarket atau pasar untuk membeli buah atau sayur, karena bisa langsung petik di pekarangan sendiri.
Dengan menanam buah dan sayur di rumah, kamu bisa memantau pertumbuhannya secara langsung tanpa perlu menggunakan bahan kimia. Mengonsumsi sayur atau buah yang bebas dari pestisida dan bahan kimia berbahaya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan serta membantu menekan risiko penyakit yang tidak diinginkan.
Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Meningkatkan Risiko Penyakit Diabetes, Salah Satunya Sering Lewatkan Sarapan
2. Lebih Rutin Makan Buah dan Sayur
Dengan menerapkan urban farming di rumah, tentu membuat kita jadi lebih rutin makan buah dan sayur bukan? Lantaran bida mendapatkan buah dan sayur dengan mudah, hal ini cenderung akan membuat kita lebih rutin makan buah dan sayur.
Menukil dari laman Halodoc, sebuah penelitian mencatat bahwa tingkat konsumsi sayur dan buah pada pelaku urban farming bisa meningkat secara signifikan, bahkan mencapai 3,5 kali lipat lebih banyak. Dalam beberapa kasus, konsumsi sayur dan buah mereka bahkan bisa mencapai hingga lima kali dalam sehari.
Hal tersebut tidak hanya berkontribusi pada pola makan yang lebih sehat, tetapi juga membantu meningkatkan asupan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga daya tahan dan kesehatan secara menyeluruh.
3. Meningkatkan Aktivitas Fisik
Manfaat lain dari urban farming adalah meningkatkan aktivitas fisik. Kegiatan bercocok tanam dalam urban farming melibatkan berbagai gerakan tubuh yang bermanfaat bagi kesehatan secara menyeluruh. Beberapa metode urban farming yang dapat meningkatkan aktivitas fisik antara lain berkebun konvensional di halaman rumah, membuat kebun vertikal, serta bertanam dengan sistem hidroponik atau aquaponik.
Saat menggali tanah, menanam benih, menyiram tanaman, hingga memanen hasilnya, tubuh secara alami melakukan aktivitas seperti membungkuk, mengangkat, dan berjalan yang dapat meningkatkan fleksibilitas serta kekuatan otot.
Bahkan, metode seperti kebun vertikal menuntut seseorang untuk sering bergerak naik turun dalam merawat tanaman, sementara sistem hidroponik dan aquaponik tetap membutuhkan aktivitas seperti menyusun instalasi, memantau pertumbuhan, serta merawat sistem air dan nutrisi.
Dengan aktivitas fisik yang terlibat dalam urban farming, seseorang tidak hanya mendapatkan manfaat dari hasil panen yang sehat, tetapi juga meningkatkan kebugaran tubuh, mengurangi risiko penyakit akibat gaya hidup sedentari.
4. Meredakan Stres
Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, urban farming juga berkontribusi besar terhadap kesehatan mental. Aktivitas berkebun dapat menjadi cara efektif untuk mengurangi stres, karena saat seseorang fokus merawat tanaman, perhatian mereka teralihkan dari pikiran negatif. Melihat tanaman tumbuh subur dan akhirnya berbuah memberikan rasa pencapaian serta kepuasan tersendiri, yang pada gilirannya dapat meningkatkan suasana hati.
Berada di lingkungan hijau juga memiliki efek restoratif bagi pikiran, membantu menurunkan kadar kortisol—hormon yang berhubungan dengan stres—dan menciptakan perasaan lebih tenang. Selain itu, berkebun dapat merangsang pelepasan hormon endorfin yang berperan dalam meningkatkan perasaan bahagia.
Baca juga: 4 Manfaat Tidur Siang untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak, Salah Satunya Meningkatkan Daya Ingat
Aktivitas seperti menyiram tanaman, mencabut rumput liar, atau sekadar menikmati hijaunya dedaunan juga bisa menjadi bentuk meditasi yang menenangkan dan menyegarkan pikiran.
Berinteraksi dengan alam dalam skala kecil seperti urban farming telah terbukti menurunkan tingkat kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.
Dengan menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat, urban farming berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan, menjadikannya solusi sederhana namun berdampak besar bagi keseimbangan fisik dan mental.
Artikel ini sudah tayang di Tribunnews sebagai konte lokal asri dengan judul Sederet Manfaat Urban Farming Bagi Kesehatan, Lebih dari Panen Makanan Sehat