TRIBUNHEALTH.COM - TBC rentan terjadi pada anak-anak karena memang sistem kekebalan tubuh pada anak belum terbentuk sempurna.
Anak-anak yang terkena TBC atau tuberkulosis, kemungkinan besar tidak tertular dari teman-temannya, tapi dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut.
TBC pada anak terjadi ketika anak menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berada di udara.
Baca juga: Dokter, Apakah Gejala TBC pada Anak dan Orang Dewasa Berbeda? Begini Jawabannya
Bakteri tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak.
Membahas mengenai TBC pada anak, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi.

Pertanyaan:
Dokter, apa saja sih tahapan TBC yang terjadi pada anak?
Yuni, Boyolali.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K) Menjawab:
Biasanya TBC pada anak ini seringnya sebagian besar tidak berat.
Kecuali kalau TBC ini terjadi pada anak yang usianya lebih muda, itu cenderung bisa lebih berat.
TBC yang berat itu bisa sampai ke otak, yang sering disebut dengan meningitis TBC dan bisa juga infeksi sampai ke tulang.
Baca juga: Apakah Anak yang Mengalami TBC Cenderung Mengalami Stunting? Dr. dr. Rini Savitri Menjelaskan
Jika sudah mengalami infeksi yang berat, dikhawatirkan nantinya dapat menimbulkan gejala sisa.
Misalnya pada pasien TBC otak atau meningitis TBC, dikhawatirnya ada gejala sisanya seperti badan kaku.
Sedangkan pada TBC yang mengenai tulang dan misalnya terjadi pada tulang belakang, kemudian ditemukan tonjolan, bisa menyebabkan kerusakan tulang.
Jadi sangat penting untuk melakukan pencegahan dibandingkan dengan pengobatan.

Baca juga: Profil Dr. dr. Rini Savitri Daulay, MKed(Ped), SpA(K), yang Jadi Ketua Prodi sekaligus Staf Pengajar
Profil Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K) adalah seorang Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi yang juga menjadi narasumber Tribun Health.
Ia merupakan sosok penting di Universitas Sumatera Utara (USU)
Karena pengetahuah dan kemampuannya, dirinya kini menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran (FK) USU.
Tak hanya itu, Rini juga menjadi staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU.
Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K) juga aktif menjadi pembicara di program Healthy Talk pada kanal YouTube Tribun Health untuk memberikan edukasi tentang kesehatan anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Tanda-tanda Bayi Alami Gangguan Pencernaan, Bisa Menghambat Tumbuh Kembangnya
Berikut ini susu formula untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkan produknya.
Nutrilon Royal 3 dengan ActiDuobio+.
Susu Pertumbuhan untuk Anak usia 1-3 tahun
Cek tanggal kadaluarsa di kolom spesifikasi
Kandungan Nutrilon Royal 3 dengan kebaikan ActiDuobio+
Terbukti Klinis bantu perkuat daya tahan tubuh si Kecil
Nutrilon Royal 3: Satu-satunya formula dengan kombinasi FOS:GOS 1:9, EPA, DHA yang teruji klinis
Omega 3 (Asam -Linolenat) 103 mg/saji. Omega 6 (Asam Linoleat) 1274 mg/saji.
0 GULA SUKROSA : tanpa gula tambahan
Vitamin C & E, Vitamin C membantu dalam pembentukan dan pemeliharaan jaringan kolagen.
Vitamin C membantu penyerapan zat besi
Zat Besi, Zat besi merupakan komponen hemoglobin di dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Dukung tumbuh kembang anak dan perkembangan anak dengan nutrisi yang tepat.
Kandungan susu dapat dilihat pada Informasi Nilai Gizi.
Berikut ini susu formula untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkan produknya.