TRIBUNHEALTH.COM - Pernah mendengar sejumlah pantangan saat menyusui?
Situs kesehatan Healthline melansir, pada kenyatannya ibu menyusui aman mengonsumsi hampir semua makanan.
Bahkan rasa yang kuat dari beberapa makanan seperti rempah atau minuman tertentu tidak mengubah rasa ASI.
Kesalahpahaman umum lainnya adalah bahwa makanan yang mengandung gas seperti kembang kol dan kubis juga akan menyebabkan perut kembung pada bayi.
Meskipun makanan ini dapat membuat Anda kembung, senyawa pemicu gas tidak berpindah ke ASI, menurut tinjauan penelitian tahun 2017.
Singkatnya, sebagian besar makanan dan minuman aman selama menyusui, tetapi ada beberapa yang sebaiknya dibatasi atau dihindari.
Jika Anda merasa ada sesuatu yang dapat memengaruhi bayi Anda secara negatif, mintalah saran dari dokter.
Kafein

Sekitar 1 persen dari kafein yang Anda konsumsi berpindah ke ASI, dan bayi membutuhkan waktu lebih lama untuk memetabolisme kafein daripada orang dewasa.
Minum minuman berkafein seperti kopi belum terbukti membahayakan, tetapi dapat memengaruhi tidur bayi Anda.
Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan untuk membatasi asupan kopi Anda hingga 2–3 cangkir per hari saat Anda menyusui.
Baca juga: 5 Penyebab Bayi Tidak Mau Makan, Berikut Cara Mudah untuk Mengatasinya
Alkohol
Alkohol juga dapat masuk ke dalam ASI.
Konsentrasinya menyerupai jumlah yang ditemukan dalam darah ibu yang menyusui.
Namun, bayi memetabolisme alkohol hanya setengah dari kecepatan orang dewasa.
Menyusui setelah minum hanya 1–2 minuman dapat mengurangi asupan ASI bayi Anda hingga 23?n menyebabkan agitasi dan kurang tidur pada bayi.
Karena minum alkohol terlalu dekat dengan waktu menyusui dapat berdampak negatif pada kesehatan bayi Anda, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan untuk membatasi asupan alkohol saat Anda menyusui.
Susu sapi

Meskipun jarang terjadi, beberapa bayi alergi terhadap susu sapi.
Jika bayi Anda alergi terhadap susu sapi, penting bagi Anda untuk menyingkirkan semua produk susu dari pola makan Anda.
Hingga 1?yi yang disusui memiliki alergi terhadap protein susu sapi dari pola makan orang tua yang menyusui dan dapat mengalami ruam, eksim, diare, tinja berdarah, muntah, atau kolik.
Dokter dapat memberi tahu Anda berapa lama Anda harus menyingkirkan susu dari pola makan Anda dan kapan aman untuk kembali mengonsumsi susu.