TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi yang terjadi saat kehamilan disebut dengan istilah hipertensi gestasional.
Pada kebanyakan kasus, hipertensi jenis ini akan membaik setelah bayi lahir.
Namun, tingginya tekanan darah saat kehamilan perlu diwaspadai, karena bisa berdampak buruk pada ibu hamil dan janinnya.
Seorang ibu hamil dikatakan mengalami hipertensi ketika tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg.
Ketika sedang mengalami hipertensi, ada beberapa hal yang memang harus diperhatikan dan dihindari oleh ibu hamil agar hipertensi yang dialaminya dapat terkontrol dengan baik.
Baca juga: Tanda-tanda Ibu Hamil Mengalami Hipertensi, Dokter Spesialis Kandungan Beri Penjelasan

Dilansir dari YouTube Tribun Heath, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Nirmala Suri, dr. Bambang Ekowiyono, Sp. OG menjelaskan tentang hal-hal yang harus dihindari oleh ibu hamil yang alami hipertensi.
1. Aktivitas berlebihan
dr. Bambang menjelaskan, aktivitas yang perlu dihindari oleh ibu hamil yang alami hipertensi pada trimester, yaitu tidak boleh beraktivitas secara berlebihan.
Karena aktivitas berlebihan ini dapat memacu jantung untuk berdetak lebih kencang.
Ketika heart rate semakin meningkat pada seorang ibu hamil yang memiliki risiko hipertensi, otomatis bisa menyebabkan tensinya semakin tinggi.
"Jadi faktor penyebab heart rate meningkat ini bisa disebabkan karena faktor psikis atau kelelahan akibat aktivitas berlebihan," jelas dr. Bambang.
Baca juga: Risiko yang Dapat Terjadi Saat Ibu Hamil Memiliki Hipertensi yang Tidak Terkontrol
2. Harus istirahat yang cukup
Ibu hamil yang memiliki risiko hipertensi dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan istirahatnya.
Sebaiknya ibu hamil istirahat sekitar 7-8 jam sehari.
Hindari begadang karena dapat berisiko buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin.

3. Hindari stres
dr. Bambang imbau untuk sebisa mungkin ibu hamil menghindari stres.
Aktivitas yang cenderung menyebabkan kelelahan seperti stres ini bisa menyebabkan terjadinya peningkatkan tensi.
Stres dapat memicu produksi hormon kortisol, di mana hormon ini cenderung akan meningkatkan tensi.
Oleh karena itu, sebisa mungkin ibu hamil harus mengelola stres dan menghindari stres.
Baca juga: Manfaat Makan Pisang untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Dapat Meredakan Mual dan Muntah
4. Hindari konsumsi makanan asin
Makanan asin seperti ikan asin, keripik, atau keju, kerap dinikmati karena rasanya yang gurih dan nikmat.
Namun, dr. Bambang imbau ibu hamil untuk mengurangi makanan asin atau makanan tinggi garam.
Ketika terlalu banyak mengonsumsi makanan asin, tubuh akan lebih sulit mengatur cairan tubuh.
Baca juga: 4 Fungsi Karbohidrat untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak, Salah Satunya Bantu Pembentukan Sel Tubuh
Akibatnya, cairan tubuh akan lebih banyak menumpuk di pembuluh darah, sehingga tekanan darah akan meningkat.
Lama-kelamaan, hal ini bisa memicu terjadinya hipertensi.
Jika ibu hamil sudah memiliki risiko hipertensi, maka tekanan darah akan semakin tinggi, yang tidak baik untuk sang ibu dan janinnya.
Dengan mengurangi hal-hal di atas, diharapkan tekanan darah ibu hamil bisa terkontrol dengan baik.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Nirmala Suri, dr. Bambang Ekowiyono, Sp. OG dalam tayangan YouTube Tribun Heath.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 9 Keuntungan Makan Timun Tiap Hari, Mengelola Gula Darah hingga Mencerahkan Kulit