TRIBUNHEALTH.COM - Amandel atau tonsil merupakan bagian dari kelenjar getah bening yang terletak di tenggorok.
Fungsinya yaitu untuk menjebak atau menyaring kuman agar tidak masuk ke paru-paru.
Namun, bila amandel mengalami radang, maka disebut dengan radang amandel.
Penyebabnya sendiri beragam, salah satunya karena infeksi kuman.
Berbicara mengenai radang amandel, terdapat pertanyaan tentang radang amandel yang diajukan pada Dokter Spesialis Anak.
Baca juga: Apakah Radang Amandel Bisa Diobati Tanpa Operasi? Dokter Spesialis Anak Menjelaskan

Pertanyaan:
Dokter, saat ini kan banyak vaksin wajib yang diberikan pemerintah untuk anak-anak.
Lantas, apakah terdapat vaksin untuk mencegah radang amandel?
Naomi, Semarang.
Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, menjawab:
Vaksin untuk mencegah radang amandel secara spesifik, belum ada.
Akan tetapi untuk mencegah batuk, pilek, flu, itu ada vaksin yang bisa diberikan anak.
Terutama pneumonia, karena angka kematian bayi dan balita tertinggi di Indonesia itu yang ranking 2 sama 3 adalah pneumonia sama diare.
Kalau diare sendiri, sekarang sudah dicover pemerintah, yaitu rotavirus yang mulai diberikan pada usia 2 dan itu gratis.
Baca juga: Dokter, Pertolongan Pertama Apa yang Bisa Dilakukan pada Anak yang Mengalami Radang Amandel?
Tapi kalau sudah kelewat 2 bulan, itu sudah tidak bisa lagi diberikan, karena bisa berefek harm (menyakiti).
Sedangkan untuk batuk, pilek, flu, infuenza, common cold, dan sebagainya, itu bisa diberikan imunisasi influenza.
Untuk mencegah pneumonia atau radang paru yang ditandai dengan batuk, demam, sesak napas, yang sering terjadi pada anak, bisa dicegah dengan imunisasi PCV.
Kalau anak sudah kelewat usia 5 tahun masih bisa diberikan vaksin dan ini bisa dikonsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak.

Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A
dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, merupakan Dokter Spesialis Anak yang kini berpraktik di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.
Tertarik dengan dunia kedokteran, dr. Aisya kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Di Universitas tersebut, dia menyelesaikan studi dokter umum dan melanjutkan pendidikan spesialis anak.
Selama masa studinya, ia aktif sebagai asisten dosen dan peneliti.
Pengalaman kerja dr. Aisya sangat beragam.
dr. Aisya pernah bekerja sebagai dokter internship di RSUD Pandanarang Boyolali dan Puskesmas Boyolali II, kemudian berlanjut sebagai dokter umum di berbagai institusi termasuk Klinik Kimia Farma Adi Sucipto dan RS UNS.
Pada tahun 2023, ia pernah bekerja di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali.
Baca juga: Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS UNS Sukoharjo
dr. Aisya kemudian bergabung dengan RS UNS Sukoharjo sebagai dokter spesialis anak, serta menjadi dosen dan staf pengajar hingga kini.
Selain itu, sekarang ia juga berpraktik di RSU Hidayah Boyolali serta RS Ortopedi Dr. Soeharso Surakarta.
dr. Aisya memiliki beragam prestasi dan penghargaan, serta aktif dalam menulis karya ilmiah dan seminar.
Selain itu, dr. Aisya juga rutin memberikan edukasi mengenai kesehatan anak melalui Instagram miliknya @dr.aisyafik, dan juga menjadi narasumber dari TribunHealth.
Untuk berkonsultasi dengan dr. Aisya, Anda dapat mengunjungi Instagram @dr.aisyafik atau datang langsung ke tempat praktek dr. Aisya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Apakah Disarankan Beli Obat Radang Amandel untuk Anak Tanpa Resep Dokter?