TRIBUNHEALTH.COM - Lensa kontak merupakan alat bantu yang digunakan untuk mata.
Biasanya, seseorang menggunakan lensa kontak untuk membantu mempertajam penglihatannya.
Tak heran jika mulai banyak yang menggunakan lensa konta.
Ternyata, ada tiga jenis lensa kontak, yaitu hardlens, softlens, dan juga RGP lens.
Dari ketiga jenis tersebut, yang paling sering digunakan masyarakat ialah softlens.
Seperti yang kita ketahui dari fungsinya, softlens memang digunakan untuk membantu memperjelas atau mempertajam penglihatan.
Namun, sekarang ini banyak yang menggunakan softlens hanya untuk fashion atau gaya-gayaan saja.
Penggunaan softlens yang kurang tepat bisa berisiko pada kesehatan mata.

Baca juga: 6 Sarapan Terbaik untuk Menurunkan Gula Darah, Apa Saja?
Seringkali kita jumpai softlens yang dijual di pasaran ada yang berwarna dan ada yang bening.
Sebenarnya, menurut dr. Naziya, lebih disarankan menggunakan softlens bening atau berwarna?
Dokter spesialis mata, dr. Naziya menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai penggunaan softlens yang disarankan antara bening dan berwarna.
Softlens, memang ada yang bening dan juga berwarna.
Dari keduanya, banyak yang menanyakan apakah softlens bening atau softlens berwarna yang lebih disarankan.
dr. Naziya menuturkan, baik softlens bening maupun softlens berwarna, sebenarnya sama saja.
Baca juga: Ingin Gula Darah Stabil? Coba 8 Manfaat Kismis untuk Kesehatan Ini!
Hanya saat ini, selain memperbaiki dan mempertajam penglihatan, pasien juga ingin memperbaiki aura wajah.
Tak heran jika beberapa orang memilih menggunakan softlens berwarna.
"Sama aja. Cuma memang saat ini kan pengennya tuh, pasien selain bisa memperbaiki, mempertajam penglihatan, juga memperbaiki aura mukanya," kata dr. Naziya.
Kata dr. Naziya, baik softlens bening ataupun softlens berwarna, sebenarnya sama saja dan tidak ada bedanya.
"Jadi sama aja gitu, gak ada perbedaan."
Durasi Penggunaan Softlens yang Dianjurkan agar Mata Tetap Sehat

Sayangnya banyak masyarakat yang belum memahami jangka waktu yang dianjurkan dalam penggunaan softlens.
dr. Naziya menyampaikan bahwa lensa kontak ada yang extended wear dan non-extended wear.
Ia menjelaskan, extended wear ialah digunakan terus-menerus tanpa dilepas-lepas. Sedangkan non-extended wear ialah softlens yang dilepas.
Baca juga: Bahaya Konsumsi Gula Berlebihan: Gula Darah Naik dan Risiko Kesehatan Lainnya
"Untuk lensa kontak, itu kan ada yang extended wear, ada yang non-extended wear," ujar dr. Naziya.
"Extended wear ini yang dipakai terus tanpa dilepas-lepas. Kalau yang non-extended wear, itu dilepas."
Kata dr. Naziya, softlens yang non-extended wear masih terbagi lagi, yakni daily dispossible, yakni setiap hari penggunaanya harus diganti.
Ada juga yang weekly, yakni basanya diganti setiap 2 minggu sekali, dan ada juga yang monthly, yakni setiap satu bulan harus diganti.
"Nah, yang non-extended wear ini ada yang terbagi lagi. Ada yang daily dispossible, jadi setiap hari diganti. Jadi ada yang weekly, biasa 2 minggu sekali, dan ada yang monthly, jadi setiap satu bulan," tuturnya.
Dokter spesialis mata, dr. Naziya menegaskan bahwa jangka waktu penggunaan softlens ini tergantung dari jenis lensa kontak yang digunakan.
Baca juga: 8 Kacang Super dan Buah yang Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dengan Cepat
Namun, untuk lensa kontak nom-extended wear yang lepas pasang, maksimal digunakan sekitar 8 sampai 12 jam.
"Jadi, untuk jangka waktunya tergantung dari jenis lensa kontak yang digunakan."
"Tapi, untuk yang non-extended wear, yang lepas pasang, itu maksimal boleh dipakai sekitar 8 jam. Ya maksimal-maksimal 12 jam, itu harus dilepas dulu." tandasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Naziya Sp.M. Seorang dokter spesialis mata dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
(TribunHealth.com/PP)