TRIBUNHEALTH.COM - Apakah sobat sehat pernah merasa cemas?
Ya, tentunya semua orang pernah merasakan perasaan cemas.
Sebenarnya, perasaan cemas adalah hal yang normal.
Namun, kondisi cemas berlebihan dan seringkali terjadi ketika menghadapi sesuatu, bisa menandakan gangguan kecemasan.
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan ini akan merasakan cemas sepanjang hari, bahkan bisa menganggu aktivitasnya.
Maka dari itu, perasaan cemas berlebih bukan suatu kondisi yang bisa disepelekan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gangguan cemas, kita bisa bertanya langsung dengan psikolog berkompeten seperti Adib Setiawan S.Psi., M.Psi.

Baca juga: 5 Tips Jitu Kendalikan Gula Darah di Musim Dingin untuk Penderita Diabetes
Pertanyaan:
Apa yang terjadi bila gangguan cemas ini dibiarkan pak Adib?
Purnomo, di Karanganyar
Adib Setiawan S.Psi., M.Psi menjawab:
Ya kalau dibiarkan ya mengganggu. Nanti tidur jadi gak nyenyak, bekerja kadang kala juga gak fokus, produktivitas kerja menurun walaupun sebenarnya mampu, bekerja produktif bisa.
Tapi nanti jadi gak produktif karena sedang dikuasai kondisi kecemasan.
Contoh, orangnya pintar tapi takut terhadap kematian. Harusnya kan kita berpikir gak usah takut mati, kan mati di tangan Allah. Hidup mati di tangan Allah. Kita gak usah takut.
Begitu juga orang yang takut pola penyakit.
Baca juga: 9 Alasan Cokelat Hitam Bagus untuk Kesehatan, Termasuk Cegah Diabetes
Penyakit itu kan yang ngasih Allah, ujian. Setiap penyakit ada obatnya.
Makanya, sebelum kita sakit, gunakan waktu sehatmu sebelum datang sakitmu. Gunakan waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu. Gunakan waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, ya itu digunakan dengan baik.
Profil Adib Setiawan S.Psi., M.Psi

Adib Setiawan,S.Psi.,M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.
Baca juga: 6 Gejala Diabetes di Kaki Saat Malam Hari yang Menandakan Gula Darah Tinggi
Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.
Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.
Seperti: Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Selanjutnya ia berencana akan memperluas Praktek Psikolog Indonesia di wilayah lain secara bertahap.
Sebelum berpraktek di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, ia sempat praktek di Yayasan Cinta Harapan Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.
(TribunHealth.com/PP)