Breaking News:

Apakah Fogging Masih Efektif dalam Mencegah Demam Berdarah? Begini Penjelasan Dokter

Gejala demam berdarah paling umum adalah demam tinggi disertai dengan gejala lain yang mirip, seperti flu. 

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay.com
Ilustrasi fogging, apakah masih efektif untuk mencegah demam berdarah? 

TRIBUNHEALTH.COM - Demam berdarah adalah penyakit yang menular melalui nyamuk, yang sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. 

Gejala demam berdarah paling umum adalah demam tinggi disertai dengan gejala lain yang mirip, seperti flu. 

Pada kasus demam berdarah yang cukup parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok), dan bahkan kematian. 

Baca juga: Cara Mencegah Terjadinya Demam Berdarah, dr. Almira Imbau untuk Lakukan 3M+1

Untuk mencegah hal terjadinya demam berdarah, sering kali di lingkungan tempat tinggal dilakukan fogging. 

Lantas, apakah kegiatan fogging ini cukup efektif untuk mencegah terjadinya demam berdarah?

Ilustrasi fogging, apakah masih efektif untuk mencegah demam berdarah?
Ilustrasi fogging, apakah masih efektif untuk mencegah demam berdarah? (jakarta.tribunnews.com)

Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Anak dari RSIS Yarsis Surakarta, dr. Almira Muthia Deaneva, Sp.A memberikan penjelasan tentang fogging dalam mencegah demam berdarah.

Kegiatan fogging merupakan upaya untuk memutus rantai penularan penyakit demam berdarah melalui upaya penyemprotan asap atau kabut yang mengandung insektisida ke udara. 

Penyemprotan insektisida ini mampu membunuh nyamuk dewasa yang menjadi vektor penularan demam berdarah. 

Baca juga: 5 Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak Saat di Rumah, Lakukan Ini Sebelum ke Dokter

Namun, menurut dr. Almira, jika pencegahan demam berdarah hanya dilakukan dengan fogging saja, pencegahan ini tidak efektif atau tidak maksimal. 

Karena fogging hanya mentargetkan nyamuk dewasa saja, yang masih meninggalkan anak dan cucu nyamuk yang berupa jentik dan telur. 

2 dari 3 halaman

Jentik nyamuk dan telurnya ini nantinya akan menjadi cikal bakal nyamuk besarnya, sehingga tidak memutus mata rantai kehidupan dari Aedes Aegypti. 

Agar pencegahan demam berdarah semakin maksimal, dr. Almira menyarankan fogging yang dibarengi dengan pencegahan lainnya. 

Ilustrasi demam berdarah
Ilustrasi demam berdarah (Freepik.com)

Pencegahan lainnya yang dimaksud adalah menerapkan 3M+1. 

3M dapat berupa sebagai berikut: 

- Menguras bak mandi dan menguras tempat penampungan air

- Menutup tempat penampungan air

- Mengubur barang-barang bekas supaya tidak menjadi sarang nyamuk

Baca juga: Cara Bedakan Bintik Merah dan Demam pada Demam Berdarah dengan Penyakit Lain

Selain menerapkan 3M, dr. Almira juga imbau melengkapi pencegahan dengan menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, tidak menumpuk barang, hingga melakukan vaksinasi demam berdarah

Vaksin demam berdarah ini dapat dilakukan oleh anak-anak yang berusia mulai dari 6 tahun hingga orang dewasa dengan usia 45 tahun. 

Diharapkan dengan melakukan pencegahan lengkap, penyakit demam berdarah dapat dicegah dengan baik. 

3 dari 3 halaman

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak dari RSIS Yarsis Surakarta, dr. Almira Muthia Deaneva, Sp.A dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

Baca juga: Tak Hanya Jus Jambu, 8 Jus Ini Dapat Meningkatkan Trombosit pada Penderita Demam Berdarah

Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.

Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 

Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit. 

Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.

Aturan Pakai: dapat dikonsumsi 3x sehari selama 8 minggu dan diberi jeda 2 minggu untuk dapat dikonsumsi kembali. 

Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.

Untuk mendapatkan suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya. 

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comFoggingdemam berdarahTropisdr. Almira Muthia Deaneva
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved