TRIBUNHEALTH.COM - Orang tua sudah sepantasnya memantau tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain untuk menjaga agar anak bisa tumbuh sehat dan optimal, memantau pertumbuhan anak juga penting untuk mendeteksi dini tanda-tanda gangguan pertumbuhan agar bisa dicegah atau ditangani sesegera mungkin.
Pertumbuhan anak dapat dinilai melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala.
Baca juga: Bolehkah Bawa Anak yang Alami Gangguan Tumbuh Kembang ke Klinik Terapi Tanpa Konsultasi Dokter Anak?
Normal tidaknya pengukuran atau laju pertumbuhan dapat diketahui melalui standar pengukuran yang tersedia.
Membahas mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Anak.

Pertanyaan:
Dokter, jika salah satu jika aspek perkembangan anak belum tercapai atau terlambat berkembang, sebagai contoh anak sudah menguasai motorik dengan baik, tapi anak belum bisa bicara, ini bagaimana penjelasannya?
Yuli, Surabaya.
Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A Menjawab:
Jika anak sudah menguasai motorik tapi belum bisa bicara, tetaplah berkonsultasi dengan dokter anak.
Kalau yang namanya perkembangan, ada empat gugus tugas, yaitu motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan personal sosial.
Apakah kalau mengalami keterlambatan harus empat-empatnya? Tidak juga seperti itu.
Bisa saja terlambatnya hanya motorik kasar, misalnya usia 3 tahun belum bisa jalan atau usia 3 tahun masih merangkak, itu adalah sebuah hal yang jelas terlambat.
Baca juga: Dokter, Kapan Orang Tua Harus Membawa Anaknya untuk Menumui Dokter Spesialis Anak?
Ini artinya anak tersebut mengalami keterlambatan di motorik kasarnya.
Setelah kita mencari tahu, ternyata anak tersebut ada masalah tulang.
Atau misalnya anak sudah bisa jalan tetapi tidak bisa ngomong, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata dia tidak bisa mendengar atau ada masalah di otaknya.
Jadi itu tidak bisa kita simpulkan kalau terlambat, berarti terlambat semuanya.
Memang ada juga yang terlambat semuanya, yang disebut dengan global delay development.
Baca juga: Tips Memilih Pasta Gigi untuk Anak-anak, Solusi Terbaik untuk Orang Tua yang Bingung
Artinya gangguan perkembangan secara menyeluruh.
Tetapi, ada juga yang cuma terlambat di bagian bahasa saja.
Ternyata penyebabnya karena dipegangi gadget terus, tidak pernah diajak ngobrol, tidak pernah diajari lagu, ini juga berpengaruh.
Ini bukan karena anak tidak pintar, tapi karena parentingnya.
Tetapi seharusnya pertumbuhan dan perkembangan anak itu selaras.

Profil Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A
dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, merupakan Dokter Spesialis Anak yang kini berpraktik di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.
dr. Aisya menyelesaikan pendidikan SMA lewat program akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.
Tertarik dengan dunia kedokteran, dr. Aisya kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Di Universitas tersebut, dia menyelesaikan studi dokter umum dan melanjutkan pendidikan spesialis anak.
Selama masa studinya, ia aktif sebagai asisten dosen dan peneliti.
Pengalaman kerja dr. Aisya sangat beragam.
Baca juga: Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS UNS Sukoharjo
dr. Aisya pernah bekerja sebagai dokter internship di RSUD Pandanarang Boyolali dan Puskesmas Boyolali II, kemudian berlanjut sebagai dokter umum di berbagai institusi termasuk Klinik Kimia Farma Adi Sucipto dan RS UNS.
Pada tahun 2023, ia pernah bekerja di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali.
dr. Aisya kemudian bergabung dengan RS UNS Sukoharjo sebagai dokter spesialis anak, serta menjadi dosen dan staf pengajar hingga kini.
Selain itu, sekarang ia juga berpraktik di RSU Hidayah Boyolali serta RS Ortopedi Dr. Soeharso Surakarta.
Baca juga: 6 Makanan yang Bantu Melawan Gejala Flu, Salah Satunya Telur
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)