TRIBUNHEALTH.COM - Sudah tak asing lagi kita menjumpai beberapa orang menggunakan gigi tiruan atau gigi palsu.
Ya, umumnya gigi palsu ini digunakan oleh lansia yang memang sudah kehilangan giginya.
Namun, usia dewasa muda pun yang kehilangan gigi akibat kecelakaan atau gigi yang tanggal bisa menggunakan gigi palsu.
Hilangnya gigi bisa mempengaruhi fungsi bisara dan juga pengunyahan.
Tak heran mengapa orang yang kehilangan gigi, memilih untuk menggunakan gigi palsu.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penggunaan gigi palsu, kita bisa bertanya langsung dengan dokter gigi berkompeten seperti Dr. drg. Munawir H. Usman SKG., MAP.

Baca juga: 5 Jus Sayur dan Buah Terbaik untuk Mengendalikan Diabetes hingga Turunkan Gula Darah
Pertanyaan:
Dokter Munawir, adakah hal-hal yang perlu diperhatikan atau dihindari saat menggunakan gigi palsu?
Nur Rohman, di Sragen
Dr. drg. Munawir H. Usman SKG., MAP menjawab:
Hal-hal yang perlu diperhatikan baik penggunaan gigi tiruan lepasan maupun gigi tiruan cekat, itu yang paling utama diperhatikan adalah kebersihan ya.
Bagaimana kita menjaga kebersihan oral hygiene, kebersihan daripada mulut kita.
Karena, orang yang menggunakan gigi tiruan, itu sangat rentan terhadap sisa-sisa makanan atau debris-debris yang dapat mengganggu kebersihan gigi dan mulut.
Kemudian yang kedua, khusus bagi gigi tiruan lepasan, itu harusnya menjadi perhatian kita untuk selalu melepas gigi tiruan tersebut bila hendak atau menjelang pada saat kita mau tidur.
Karena, selain fungsi untuk menjaga kebersihan gigi tiruan dan oral hygiene, kebersihan mulut kita juga diupayakan supaya gusi atau rongga mulut itu istirahat terhadap tekanan-tekanan yang diperoleh dari penggunaan gigi tiruan lepasan.
Profil Dr. drg. Munawir H. Usman SKG., MAP

Baca juga: Rahasia Sehat: Turunkan Gula Darah dengan 5 Jus Buah dan Sayuran Ini
Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP merupakan dokter gigi di Rumah Sakit Undata, Jl. RE. Martadinata Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Selain praktik di Rumah Sakit Undata Kota Palu, Dr. drg. Munawir H. Usman membuka klinik di Apotek Amanda, Jl. Jati Baru, Kota Palu.
Sementara itu, kiprahnya di dunia organisasi juga tak bisa diremehkan.
Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP aktif di dunia organisasi sejak tahun 2014 yang diawali menjadi sekretaris PDGI cabang Mamuju Utara.
Ia pernah menjadi pengurus KAHMI, anggota TKMKB BPJS Kesehatan, anggota ARSADA, dan anggota PERSI.
Pada tahun 2017-2020, ia menjadi ketua bidang organisasi PDGI wilayah Sulselbar.
Di tahun yang sama pada 2017, ia juga menjadi pengurus wilayah KKSS dan yang terakhir ia menjadi pengurus wilayah PDGI Sulawesi tengah hingga tahun 2023.
Baca juga: Suplemen yang Disarankan untuk Persiapan Kehamilan, Obgyn Jelaskan Ini
Tak sampai disini, ia juga mendapatkan penghargaan tenaga kesehatan teladan tingkat Kabupaten, Provinsi, hingga Nasional pada tahun 2016.
Sebagai dokter gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP aktif dalam berbagai penelitian.
Tak hanya itu, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP juga kerap mengikuti berbagai pelatihan dan seminar.
Sebelum bekerja di Rumah Sakit Undata Kota Palu, ia juga sempat bekerja di Puskesmas Parabu pada tahun 2010-2016.
Selain itu, ia juga pernah menjadi Direktur di RSUD Pasangkayu pada tahun 2016-2018.
(TribunHealth.com/PP)