TRIBUNHEALTH.COM - Double chin terlihat seperti memiliki dua dagu.
Tak heran jika orang dengan double chin kerap merasa kurang percaya diri.
Double chin sebenarnya bukan suatu kondisi yang serius.
Namun, beberapa orang sangat berusaha mengatasi double chin untuk penampilannya.
Ada anggapan di masyarakat jika double chin sebagai tanda bertambahnya berat badan.
Maka dari itu berbagai cara dilakukan agar double chin ini bisa diatasi.
Setelah double chin diatasi, kulit dagu yang kendor pun bisa kembali kencang dengan treatment tarik benang aptos.
Treatment inilah yang membuat masyarakat tertatik melakukannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tarik benang aptos, kita bisa bertanya langsung dengan dokter berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari.

Baca juga: 5 Makanan Indeks Glikemik Rendah, Atasi Lonjakan Gula Darah Tinggi di Malam Hari
Pertanyaan:
Seseorang yang memiliki penyakit diabetes nih dok, kan biasanya disarankan untuk menghindari perlukaan ya dok.
Apakah juga diperbolehkan untuk melakukan tarik benang aptos dokter?
Bagas, di Jakarta Barat
dr. Caryn Miranda Saptari menjawab:
Sebetulnya selama gula darahnya terkontrol, walaupun dia mengidap penyakit diabetes, bisa dilakukan.
Yang penting dia terkontrol. Jangan sampai dia tidak terkontrol, sehingga perdarahannya itu nanti gak mau berhenti.
Jadi biasanya kalau sudah terkontrol, minum obat teratur, gula darahnya tetap normal, itu boleh kok dilakukan.
Profil dr. Caryn Miranda Saptari

Baca juga: 10 Makanan Tinggi Biotin yang Cocok Bagi Pertumbuhan Rambut
dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.
Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.
dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.
Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.
Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.
Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.
Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.
Baca juga: Dok, Kalau Terlalu Banyak Cairan saat Hubungan Seksual itu Bagaimana?
Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.
Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.
Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.
Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.
Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.
Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.
Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.
Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.
(TribunHealth.com/PP)