Breaking News:

Tips dan Trik

Gejala dan Penyebab Gondongan: Waspadai Risiko dan Cara Pencegahannya

Gondongan kerap terjadi pada anak-anak. Penyakit gondongan ini bisa disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus.

Penulis: Putri Pramestia | Editor: Putri Pramestia
kompas.com
ilustrasi gondongan yang terjadi pada anak-anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini banyak anak-anak yang mengalami gondongan

Tentunya sobat sehat sudah tak asing lagi bukan dengan gondongan

Melansir laman Kemenkes, gondongan merupakan penyakit menular akibat infeksi virus golongan paramyxovirus.

Biasanya infeksi ini menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang bertugas memproduksi air liur), sehingga memicu terjadinya pembengkakan. 

ilustrasi gondongan yang terjadi pada anak-anak
ilustrasi gondongan yang terjadi pada anak-anak (kompas.com)

Baca juga: 10 Makanan Tinggi Biotin yang Cocok Bagi Pertumbuhan Rambut

Virus ini sangat mudah menyebar dan terjadi saat: 

  1. Menghirup droplet ketika penderita berbicara, batuk dan bersin.
  2. Kontak langsung dengan penderita, misalnya saja mencium.
  3. Menyentuh benda di sekitar penderita gondongan, kemudian menyentuh mulut dan hidung tanpa cuci tangan terlebih dulu.
  4. Berbagai alat makan dan juga minum dengan penderita gondongan

Faktor yang meningkatkan risiko gondongan: 

  1. Belum vaksinasi MMR untuk mencegah penyakit gondongan, campak, dan juga rubella.
  2. Usia 2 hingga 12 tahun.
  3. Daya tahan ubuh lemah, misalnya seperti menggunakan obat kortikosteroid jangka panjang, menderita HIV/AIDS atau sedang menjalankan penggobatan kemoterapi.
  4. Bepergian atau tinggal di daerah yang tinggi kasus gondongan. 

Baca juga: Dokter, Bagaimana Prosedur Pemasangan Gigi Palsu?

Gejala Gondongan: 

Biasanya gejala gondongan ini akan muncul 12 hingga 25 hari setelah terinfeksi virus. 

Gondongan ditandai dengan pembesaran kelenjar parotis dan tanda-tanda penyakit infeksi.

Beberapa gejala yang timbul saat gondongan seperti: 

  1. Bengkak pipi, bisa pada satu atau dua pipi akibat membengkaknya kelenjar parotis.
  2. Nyeri saat menelan ataupun mengunyah makanan.
  3. Demam mencapai 39°C
  4. Mulut terasa kering
  5. Nyeri pada sendi
  6. Rasa sakit pada perut
  7. Cepat merasa lelah
  8. Kehilangan nafsu makan
  9. Pusing atau sakit kepala
gondongan 2
ilustrasi gondongan yang terjadi pada anak-anak

Baca juga: Dok, Kalau Terlalu Banyak Cairan saat Hubungan Seksual itu Bagaimana?

2 dari 3 halaman

Kendati demikian, beberapa penderita gondongan bisa saja mengalami gejala yang lebih ringan bahkan menyerupai gejala pilek. 

Pencegahan Gondongan 

Tak perlu khawatir, upaya untuk mencegah gondongan yakni dengan memberikan imunisasi MMR (measles, mumps, rubella) pada anak-anak. 

Berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksininasi MMR dilakukan dua kali, yakni ketika anak berusia 18 bulan dan pada usia 5-7 tahun, dilansir dari Siloah Hospitals.

Upaya mencegah gondongan bisa dilakukan dengan cara ini: 

  • Membiasakan diri cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Menghindari berbagi alat makan dan minum dengan penderita gondongan
  • Menerapkan etika batuk dengan tutup mulut dan juga hidung menggunakan tisu saat bersin dan juga batuk. 

 

Dapatkan Blackmores Koala Kids Body Shield di sini 

Blackmores Koala Kids Multi Chewable adalah Multivitamin anak yang mengandung 12 vitamin & 6 mineral seperti Vitamin A, B Kompleks, C, D3, E, Zinc, Zat Besi serta vitamin & mineral lainnya untuk dukung eksplorasi belajar si Kecil dengan kebaikan dari alami. 

Keunggulan :  

- Membantu memelihara kesehatan anak 

3 dari 3 halaman

- Membantu pertumbuhan & perkembangan anak 

- 100 persen Bebas Gula 

- Rasa vanilla dan stroberi yang disukai si Kecil 

Dapatkan Blackmores Koala Kids Body Shield di sini 

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgondonganVaksinasivaksin MMR
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved