TRIBUNHEALTH.COM - Double chin bukan suatu kondisi yang mengkhawatirkan.
Namun, beberapa orang merasa kurang percaya diri akibat adanya double chin.
Seringkali double chin dianggap sebagai tanda bertambahnya berat badan.
Tak heran jika banyak individu yang ingin mengatasi double chin ini.
Setelah double chin, agar kulit yang menggantung bisa teratasi, maka dilakukan tarik benang aptos.
Tarik benang aptos bisa mengatasi kulit kendur akibat double chin.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tarik benang aptos, kita bisa bertanya langsung dengan dokter berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari.

Baca juga: Turun Perankaan Bisa Sembuh dengan Cara Diurut ke Dukun? Obgyn Jelaskan Ini
Pertanyaan:
Kemudian, untuk laki-laki apakah juga boleh melakukan treatment tarik benang aptos atau hanya diperuntukkan kaum wanita saja dok?
Irul, di Pacitan
dr. Caryn Miranda Saptari menjawab:
Boleh. Laki-laki juga boleh, karena kan biasanya laki-laki juga banyak yang mengeluh garis rahangnya kurang tegas.
Biasanya kan laki-laki kalau mau secara estetik dinilai, harus garis rahangnya tegas kotak.
Tapi kalau double chinnya menggantung, akhirnya garis rahangnya tidak terlihat.
Makanya kalau ditarik benang aptos, itu garis rahangnya juga jauh akan lebih tegas.
Baca juga: 10 Ramuan Alami untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Selama Musim Dingin
Profil dr. Caryn Miranda Saptari

dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.
Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.
dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.
Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.
Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.
Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.
Baca juga: 6 Rutinitas Pagi untuk Meningkatkan Produktivitas
Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.
Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.
Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.
Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.
Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.
Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.
Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.
Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.
Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.
(TribunHealth.com/PP)