TRIBUNHEALTH.COM - Sudah banyak kita jumpai orang-orang yang menggunakan gigi palsu.
Umumnya, kita menjumpai orang lanjut usia menggunakan gigi palsu karena kehilangan gigi asli.
Gigi palsu merupakan alat bantu yang bertugas menggantikan gigi asli yang hilang.
Fungsi dari gigi palsu pun sama, yakni membantu pengunyahan dan memperbaiki gangguan bicara.
Beberapa orang dengan kondisi ompong, memilih menggunakan gigi palsu, selain untuk fungsi pengunyahan dan bicara, juga untuk estetika yang menunjang rasa percara diri.
Terdapat dua jenis gigi palsu, yakni gigi palsu fix atau cekatan dan gigi palsu lepasan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gigi palsu, kita bisa bertanya langsung dengan dokter gigi berkompeten seperti Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.

Baca juga: Antara Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Paling Rentan Mengalami Depresi?
Pertanyaan:
Dokter, apa saja sih kelemahan maupun keunggulan dari masing-masing jenis gigi palsu tersebut?
Andre, di Jember
Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP menjawab:
Terkait kekurangan dan kelebihan dari masing-masing gigi tiruan tersebut, sesuai dengan penyebutan namanya, gigi tiruan lepasan, pasien lebih mudah untuk melepaskan sendiri atau memasang gigi tiruan tersebut.
Sedangkan yang cekat atau yang fix, itu hanya dapat dipasang oleh dokter gigi tersebut dan tidak bisa dilepas sendiri oleh pasiennya.
Adapun kelebihan yang lain, kalau yang cekat tentu menggunakannya atau pasien yang menggunakan gigi tiruan tersebut lebih nyaman digunakan ya. Karena hampir sama dengan gigi yang asli.
Sedangkan kalau gigi tiruan lepasan, itu mengandung unsur-unsur atau elemen-elemennya agak lebih besar. Sehingga agak sedikit kurang nyaman di gunakan oleh pasiennya.
Baca juga: Penggunaan Cotton Buds Diperbolehkan atau Tidak? dr. Arne Sp.THT Jelaskan Ini
Profil Dr. drg. Munawir H. Usman SKG., MAP

Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP merupakan dokter gigi di Rumah Sakit Undata, Jl. RE. Martadinata Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Selain praktik di Rumah Sakit Undata Kota Palu, Dr. drg. Munawir H. Usman membuka klinik di Apotek Amanda, Jl. Jati Baru, Kota Palu.
Sementara itu, kiprahnya di dunia organisasi juga tak bisa diremehkan.
Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP aktif di dunia organisasi sejak tahun 2014 yang diawali menjadi sekretaris PDGI cabang Mamuju Utara.
Ia pernah menjadi pengurus KAHMI, anggota TKMKB BPJS Kesehatan, anggota ARSADA, dan anggota PERSI.
Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Kelapa Muda bagi Ibu Hamil
Pada tahun 2017-2020, ia menjadi ketua bidang organisasi PDGI wilayah Sulselbar.
Di tahun yang sama pada 2017, ia juga menjadi pengurus wilayah KKSS dan yang terakhir ia menjadi pengurus wilayah PDGI Sulawesi tengah hingga tahun 2023.
Tak sampai disini, ia juga mendapatkan penghargaan tenaga kesehatan teladan tingkat Kabupaten, Provinsi, hingga Nasional pada tahun 2016.
Sebagai dokter gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP aktif dalam berbagai penelitian.
Tak hanya itu, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP juga kerap mengikuti berbagai pelatihan dan seminar.
Sebelum bekerja di Rumah Sakit Undata Kota Palu, ia juga sempat bekerja di Puskesmas Parabu pada tahun 2010-2016.
Selain itu, ia juga pernah menjadi Direktur di RSUD Pasangkayu pada tahun 2016-2018.
(TribunHealth.com/PP)