TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga kesehatan telinga sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sayangnya masih banyak masyarakat awam yang kurang memperhatikan kesehatan telinga mereka.
Bahkan, kebersihan telinga pun juga kurang dipperhatikan.
Ketika telinga berdenging, atau adanya sesuatu yang tidak nyaman pada telinga, seringkali kita memanfaatkan cotton buds untuk membersihkan dan menganggap telinga sedang kotor.
Sebenarnya menggunakan cotton buds itu boleh atau tidak?
Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan-bedah kepala dan leher, dr. Arne Laksmiasanti menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunhealth.com mengenai penggunaan cotton buds.
Seringkali masyarakat awam menggunakan cotton buds untuk mengatasi rasa tidak nyaman pada telinga karena dianggap telinga sedang kotor.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Kelapa Muda bagi Ibu Hamil
Padahal telinga perlu dilakukan perawatan dengan benar. s
dr. Arne menyampaikan bahwa hal pertama yang harus dilakukan ialah usahakan jangan sampai telinga kemasukan air.
"Sebenarnya untuk perawatan telinga nih. Telinga yang pertama diusahakan jangan kemasukan air ya, usahakan kering," kata dr. Arne.
Kedua, hal yang tidak boleh dilakukan ialah penggunaan cotton buds.
Ia menegaskan bahwa penggunaan cotton buds tidak disarankan.
"Yang kedua, hindari penggunaan cotton buds. Tidak disarankan penggunaan cotton buds,"
dr. Arne menjelaskan alasan mengapa tidak boleh menggunakan cotton buds.
Yang pertama, penggunaan cotton buds bisa melukai liang telinga. Misalnya mengorek-ngorek telinga terlalu keras..
Baca juga: 10 Tips Meningkatkan Konsenstrasi dan Daya Ingat
Lanjut, alasan selanjutnya yakni jika terdapat kotoran telinga, maka kotoran tersebut tidak keluar, malah masuk ke dalam.
Sehingga yang terjadi ialah pendengaran tertutup, pendengaran berkurang dan akhirnya malah ke dokter THT.
"Kenapa? Yang pertama, jelas karena penggunaan cotton buds bisa melukai liang telinga. Itu kalau misalnya terlalu keras korek-korek telinganya. Yang kedua misalnya ada kotoran telinga, itu justru tidak keluar kotorannya, tapi malah masuk ke dalam. Jadi malah pendengaannya tertutup, pendengaran berkurang, akhirnya larilah ke dokter THT." lanjut dr. Arne.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL.,M.Kes. Seorang Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan-Bedah Kepala dan Leher dari RS Hermina, Solo.
(TribunHealth.com/PP)