TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya sobat sehat sudah sering mendengar tentang depresi bukan?
Ya, sekarang ini banyak sekali informasi mengenai seseorang yang mengalami depresi.
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang terjadi akibat tekanan berlebihan, ataupun rasa sedih terlalu dalam.
Sayangnya, depresi seringkali telat disadari oleh penderitanya.
Apakah bisa dikatakan bahwa depresi, bisa terjadi pada siapapun?
Dokter spesialis kedokteran jiwa, Mayor Kes dr. Hary Purwono menyampaikan tanggapannya di YouTube TribunHealth.com mengenai orang yang bisa mengalami depresi.
Mengingat banyak individu yang mengalami depresi, tak heran apabila masyarakat mulai mencari tahu siapa saja yang bisa mengalami depresi.

Baca juga: Apakaha Kutu Memang Hidupnya di Rambut Manusia Dok?
Mayor Kes dr. Hary menyampaikan, berbicara mengenai rnetang umur seseorang mengalami depresi.
Ternyata ada sebuah data penelitian yang menyebutkan bahwa pada usia-usia 24 tahun, di negara berkembang sudah ada yang mengalami depresi.
"Jadi kalau kita bicara masalah rentang umur orang mengalami depresi itu, ada sebuah data penelitian juga menyebutkan bahwa pada usia-usia sekitar 24 tahun, itu di negara-negara berkembang ada yang sudah mengalami gangguan depresi," kata Mayor Kes dr. Hary.
Sedangkan di negara-negara maju, kata Mayor Kes dr. Hary, depresi dialami oleh suia rata-rata 26 tahun sampai 27 tahun.
Rentang umur tersebut berdasarkan dara penelitian yang diambil rata-rata.
"Kalau di negara-negara maju, mengalami kondisi depresi itu sekitar usia 26 tahun sampai 27 tahun. Itu mungkin sebuah data penelitian yang diambil rata-rata,"
Baca juga: Perawatan Double Chin Ini Namanya Apa Ya Dok?
Kata Mayor Kes dr. Hary, tidak menutup kemungkinan jika kadang usia-usia sebelum 18 tahun juga bisa mengalaminya dengan risiko genetik yang lebih besar.
Risiko tersebut mungkin kecenderungan mengalami gangguan bipolar, bisa mengalami depresi lebih awal.
"Cuma tidak menutup kemungkinan kadang-kadang di usia-usia sebelum 18 tahun juga, mungkin dengan kondisi risiko genetik yang lebih besar, dengan mungkin kecenderungan mengalami gangguan bipolar, itu bisa mengalami kondisi depresi lebih awal," tambahnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ. Seorang dokter spesialis kedokteran jiwa dari RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.
(TribunHealth.com/PP)