TRIBUNHEALTH.COM - Wasir atau hemoroid merupakan masalah kesehatan yang terjadi ketika membengkaknya pembuluh darah vena di rektum atau anus.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil.
Selama hamil, wasir dapat terjadi karena tingginya kadar hormon progesteron yang membuat dinding pembuluh darah mengendur, sehingga cenderung mudah membengkak.
Selain itu, rahim yang semakin membesar selama masa kehamilan juga dapat meningkatkan tekanan pembuluh darah di area rektum.
Bicara mengenai wasir saat kehamilan, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Bedah.
Baca juga: Apakah Beli Obat Wasir Tanpa Konsultasi Dokter Diperbolehkan? dr. Andreas Menjelaskan

Pertanyaan:
Dokter, apakah wanita hamil yang menderita wasir tidak boleh melahirkan secara normal?
Shella, Boyolali.
Dokter Spesialis Bedah, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B menjawab:
Untuk kasus wanita hamil yang mengalami wasir ini agak unik.
Dari faktor fisiologinya, ketika wanita hamil, itu ada hormon kehamilan yang meningkat lebih dari hormon yang lain.
Hal ini akan menyebabkan volume darah meningkat, pembuluh darah melebar, menjadi elastis, kemudian hormon progesteron tersebut menyebabkan relaksasi otot, di mana menyebabkan kerja usus menjadi lambat.
Makanan lebih lama dipertahankan di dalam usus, menjadi lebih lambat, sehingga pasien akan sulit buang air besar dan pada akhirnya pasien dengan kehamilan akan berusaha mengejan supaya fesesnya keluar.
Baca juga: Bidan May, Gerakan Yoga Seperti Apa yang Tidak Dianjurkan untuk Ibu Hamil?
Tidak semua kasus kehamilan harus melakukan operasi.
Operasi wasir atau hemoroid pada kehamilan ada indikasinya.
Karena kejadian pada wanita hamil ini hemoroidnya hanya sementara.
Setelah wanita tersebut melahirkan, dalam waktu satu atau dua bulan akan mengalami regresi.
Jadi tidak semua kasus harus dilakukan operasi, sehingga tetap bisa melahirkan secara normal.
Wanita hamil yang harus dioperasi adalah ketika dirinya mengalami perdarahan yang banyak akibat wasir.
Selain perdarahan, timbulnya nyeri yang hebat juga harus dioperasi.
Baca juga: dr. Arieffah Berikan Saran pada Ibu Hamil yang Punya Masalah Flek Hitam, Jerawat, hingga Aging
Karena nyeri yang hebat itu akan membuat ibu hamil tidak nyaman selama proses kehamilan tersebut, sehingga tidak semua harus dioperasi.
Pasien tetap bisa melahirkan secara normal dan ini tentunya tetap harus berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan.
Setelah berkonsultasi dengan dokter kandungan, akan diarahkan juga ke dokter bedah untuk dapat berkonsultasi, sehingga terjadi sinergi.
Tidak semua kasus harus melakukan operasi, tidak seperti itu.
Dokter kandungan tersebut nantinya akan memilihkan proses persalinan mana yang cocok untuk ibu hamil tersebut.

Profil Dokter Spesialis Bedah, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B adalah dokter spesialis bedah umum yang pernah bekerja di di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo dan kini berpraktek di RSAU dr. Kresno Lanud Manuhua.
Berdasarkan daftar riwayat hidup yang diterima oleh Tribunhealth.com, tercatat bahwa dr. Andreas telah memiliki berbagai pengalaman pelatihan.
Baik dari berbagai daerah di dalam negeri maupun dari luar negeri.
Salah satu pelatihan yang pernah ia ikuti di luar negeri ialah "Health Aspects Disaster Course" selama 5 hari di Queensland University, Brisbane Australia.
Tak hanya berprofesi sebagai seorang dokter, dr. Andreas juga merupakan seorang tentara angkatan udara.
Berikut berbagai pengalaman jabatan atau pekerjaan yang pernah ia sandang.
Baca juga: Profil dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B. yang Berpraktek di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo
Di antaranya:
1. Letnan dua (Dokter Umum) di RS TNI AU Samratulangi pada 2009
2. Letnan Satu (Kepala Kesehatan) di Resimen Chandradimuka pada 2010
3. Letanan Satu (Kepala Kesehata) di Skadron Udara 31 pada 2011
4. Letnan Satu (Wadan Kesehatan) di Misi Perdamaian PBB, Monusco Kongo pada 2012
5. Kapten (Kepala Kesehatan) di Skadron Udara 45 pada 2013.
Sebelum berpraktek di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo, dr. Andreas telah memiliki pengalaman bekerja di RS TNI AU dr. Esnawan Antariksa Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur mulai 2011 hingga 2015.
Tidak berhenti disitu, untuk melakukan misi perdamaian, dr. Andreas juga pernah bertugas di Kongo Afrika selama 1 tahun.
Baca juga: 6 Minuman Sehat yang Dapat Membantu Melancarkan Pencernaan, Bagus untuk Atasi Sembelit
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)