TRIBUNHEALTH.COM - Sudah tak asing lagi bukan dengan kata double chin?
Ya, double chin ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Meskipun bukan kondisi yang seirus, namun adanya double chin bisa mempengaruhi rasa percaya diri seseorang.
Pasalnya, memiliki double chin kerap diartikan sebagai tanda bertambahnya berat badan.
Selain itu, adanya double chin juga terlihat seperti memiliki dua dagu.
Tak heran jika banyak orang yang merasa kurang percaya diri, sehingga melakukan segala cara untuk mengatasinya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai double chin, kita bisa bertanya langsung dengan dokter berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari.

Baca juga: Apa Perbedaan Turun Peranakan dan Hernia, Obgyn Jelaskan Ini
Pertanyaan:
Dok, untuk menangani double chin, apakah ada cara alami yang bisa digunakan untuk menangani double chin?
Pandu, di Jember
dr. Caryn Miranda Saptari menjawab:
Kalau cara alami sebetulnya paling utama ya menjaga pola makan.
Jadi pola hidup sehat supaya gak berlebihan berat badan, hindari makanan-makanan yang tinggi natrium atau makanan asin.
Kemudian hindari makanan junk food karena makanan junk food itu sangat tinggi natrium. Jadi tidak berisiko untuk memiliki double chin.
Kemudian bisa juga dilakukan senam wajah.
Baca juga: 9 Manfaat Konsumsi Jagung untuk Kesehatan, Memiliki Indeks Glikemik Rendah hingga Sedang
Kalau misalnya bawaan genetik atau kulitnya gak elastis, jadi bisa lakukan gerakan lidahnya ditempel ke langit-langit. Biasanya tiap beberapa detik, dilakukan selama 5 menit.
Biasanya itu akan membantu otot-otot di double chin ini terangkat ke atas, jadi lebih kencang.
Tapi kalau secara estetik atau secara medis, bisa juga dilakukan treatment-treatment di klinik untuk mengatasi double chin.
Profil dr. Caryn Miranda Saptari

dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.
Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.
dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.
Baca juga: 7 Tips Efektif Mengelola Diabetes saat Bekerja, Begini Caranya
Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.
Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.
Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.
Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.
Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.
Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.
Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.
Baca juga: 5 Buah Pengontrol Gula Darah, Patut Dicoba Penderita Diabetes
Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.
Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.
Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.
Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.
Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.
(TribunHealth.com/PP)