TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, pernahkah Anda mendengar tentang hernia?
Banyak diketahui bahwa hernia banyak terjadi pada laki-laki.
Ternyata hernia juga bisa terjadi pada perempuan.
Sebagian besar orang bingung membedakan hernia pada perempuan dan turun peranakan pada perempuan.
Sebenarnya apa perbedaan turun peranakan dan hernia?
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan (konsultan uroginekologi dan rekonstruksi), dr. Asih Anggraeni menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth mengenai perbedaan turun peranakan dan hernia.
Masih banyak masyarakat awam yang belum bisa membedakan antara turun peranakan dan hernia.

Baca juga: 9 Manfaat Konsumsi Jagung untuk Kesehatan, Memiliki Indeks Glikemik Rendah hingga Sedang
dr. Asih Anggraeni mengatakan bahwa turun peranakan pada perempuan jelas karena organ genitalia wanita yang ada di dalam seperti rahim dan kandung kemih.
"Kalau turun peranakan pada perempuan, jelas organ genitalia wanita yang di dalam. Ada rahim, kandung kencing," kata dr. Asih.
Ia menambahkan, bahasa turun peranakan sama dengan hernia.
Namun, ada berbagai macam hernia, seperti hernia inguinalis, hernia scrotalis dan lainnya.
Kata dr. Asih, hernia pada laki-laki tentunya berbeda.
"Memang bahasanya prolaps itu adalah sama dengan hernia sebenarnya. Tapi kalau hernia pada umumnya kan banyak. Ada hernia inguinalis, ada hernia scrotalis, banyak,"
"Letaknya bukan di organ wanitanya yang turun kan. Kalau hernia laki-laki kan beda," lanjutnya.
Mengenal Turun Peranakan atau Turun Berok

Baca juga: 7 Tips Efektif Mengelola Diabetes saat Bekerja, Begini Caranya
Turun peranakan atau turun berok ini menjadi hal yang dikhawatirkan para wanita.
Banyak wanita yang masih belum memahamo faktor penyabab dari turun peranakan.
dr. Asih Anggraeni menururkan, turun peranakan dikenal juga dengan istilah turun berok.
Turun peranakan atau turun rahim merupakan kondisi organ genetalia wanita turn ke vagina atau keluar dari vagina.
"Untuk turun peranakan, kalau orang awam taunya adalah turun berok. Turun peranakan atau turun rahim adalah suatu kondisi dimana organ genitalia wanita itu turun ke vagina atau keluar dari vaginanya," ujar dr. Asih Anggraeni.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Asih mengungkapkan jika faktor penyebab turun peranakan ini banyak.
Baca juga: Dokter, Adakah Fase Setiap Wanita Mengalami Keputihan Abnormal?
Seperti faktor usia, menopause, persalinan, kehamilan hingga obesitas.
Ia menegaskan jika faktor terjadinya turun peranakan ini kebanyakan ialah usia dan kehamilan.
"Nah, penyebabnya apa aja? Faktor penyebabnya itu banyak, itu ada faktor usia, faktor menopause, ada persalinan, ada kehamilan, ada obesitas juga. Jadi kebanyakan adalah kehamilan dan usia sih." pungkasnya.
Ini disampaikan oleh dr. Asih Anggraeni Sp.OG(K). Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan (konsultan uroginekologi dan rekonstruksi) dari RS Nirmala Suri
Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)