TRIBUNHEALTH.COM - Sekarang ini kita mudah sekali menjumpai kasus kekerasan yang terjadi di lingkunagn sekitar.
Korban dari kekerasan tersebut adalah anak-anak.
Umumnya pelaku kekersan ini ialah orang terdrkat dari korban. Misanya guru, orangtua dan juga anggota keluarga lainnya.
Tindak kekerasan ini bisa menimbulkan dampak buruk pada korban.
Selain itu, ternyata lingkungan juga berpengaruh terhadap kekerasan pda anak.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dampak kekerasan, kita bisa bertanya langsung degan psikolog berkompeten seperti Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.

Baca juga: Awas! Telinga Berdenging jadi Tanda Gangguan Pendengaran
Pertanyaan:
Untuk lingkungan nih pak, bagaimana cara mencegah anak mengalami kekerasan?
Wawan, di Surabaya
Psikolog Adib Setiawan S.Psi., M.Psi menjawab:
Kan generasi sekarang banyak yang punya anak coba-coba.
Ya tentunya generasi sebelumnya, kaken nenek ini kan bisa saja memberikan peran.
Memberikan peran ya paling tidak membantu anaknya yang memang belum bisa memberikan hal yang layak terhadap cucunya, itu kan bisa lingkungan.
Yang kedua, mungkin dari tante atau saudara kandung dari orangtua, itu mungkin bisa juga memberikan support, baik itu support psikologis, support financial, dan lain sebagainya, ataupun adanya pertemuan-pertemuan keluarga.
Baca juga: Tak Cuma Bantu Turunkan Kolesterol, Ini 4 Manfaat Minum Jus Pepaya Mentah saat Perut Kosong
Itu juga akan membuat anak semakin berkembang.
Misalnya dengan adanya pertemuan keluarga, kan barangkali anak anak bermain dengan saudara sepupu. Nah itu juga akan memberikan support.
Oh ternyata kalau bermain dengan sepupu dapat support yang cukup dari sepupu, entah itu nasihat, entah itu saran, entah itu mau berkomunikasi dengan saudara sepupu, tiu juga akan memberikan support yang positif.
Jangan sampai anak hanya di dalam rumah terus, gak boleh main keluar.
Jangan sampai juga anak tidak bbermain dengn sepupu.
Jangan sampai juga anak tidak bermain dengan teman.
Profil Adib Setiawan S.Psi., M.Psi

Baca juga: 6 Manfaat Buah Raspberry, Bagus untuk Kesehatan Jantung dan Kulit
Adib merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.
Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.
Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.
Seperti: Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Selanjutnya ia berencana akan memperluas Praktek Psikolog Indonesia di wilayah lain secara bertahap.
Sebelum berpraktek di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, ia sempat praktek di Yayasan Cinta Harapan Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.
Baca juga: 5 Jus Pembersih Arteri Tersumbat dan Cegah Serangan Jantung, Minum Pagi saat Perut Kosong
Riwayat Pendidikan
S1 Psikolog UIN Jakarta 2001-2005
S2 Profesi Psikolog Universitas Tarumanegara Jakarta 2007-2009
Pengabdian Masyarakat
- Relawan medis di Rumah Sakit Dr. Suyoto Kementerian Pertahanan pada 2020 selama 2 bulan
- Relawan bencana alam di Selat Sunda bidang psikologi pada Desember 2018 - Januari 2019
- Relawan psikolog di Yayasan Cinta Harapan Indonesia Autism Center 2008-sekarang.
(TribunHealth.com/PP)