TRIBUNHEALTH.COM - Sekarang sudah banyak individu yang mulai memperhatikan penampilam.
Penampilan tak hanya dilihat dari pakaian yang digunakan, tapi juga mengenai estetika.
Ada yang beranggapan bahwa adanya double chin adalah suatu kondisi yang mengganggu.
Bahkan, beberapa orang pun berpendapat jika double chin tanda dari bertambahnya berat badan.
Anggapan inilah yang membuat seseorang merasa kurang percaya diri dengan double chinnya karena terlihat seperti memiliki dua dagu.
Padahal, sebenarnya double chin bukanlah suatu masalah ataupun kondisi yang serius.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai double chin, kita bisa bertanya langsung dengan dokter berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari.
Baca juga: Faktor Penyebab Infertilitas Laki-laki, dr. Maria Ratna Sp.OG Jelaskan Ini
Pertanyaan:
Kalau makanan tinggi gula dok, apakah juga bisa mempengaruhi double chin dok?
Izhatur, di Bantul
dr. Caryn Miranda Saptari menjawab:
kalau tinggi gula biasanya naik dulu berat badannya.
Jadi setelah naik berat badan, ada penumpukan di area double chin, baru kelihatan double chinnya.
Jadi seseorang kalau terlalu banyak makanan manis, itu nanti efeknya justru ke berat badan dulu, baru ke double chin.
Profil dr. Caryn Miranda Saptari
Baca juga: Adakah Bahan Alami untuk Mengatasi Turun Peranakan? Begini Kata Obgyn
dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.
Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.
dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.
Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.
Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.
Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.
Baca juga: 7 Manfaat Mentimun Bagi Kesehatan, Bantu Jaga Kadar Gula Darah
Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.
Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.
Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.
Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.
Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.
Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.
Baca juga: 7 Makanan Kaya Serat untuk Menurunkan Gula Darah Penderita Diabetes
Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.
Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.
Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.
(TribunHealth.com/PP)