TRIBUNHEALTH.COM - Sekarang ini semakin banyak orang yang kerap menggunakan headset untuk beraktivitas sehari, hari.
Seperti bekerja, mendengarkan musik dan juga bermain game.
Penggunaan headset ini harus berhati-hati.
Pasalnya, bisa terjadi efek samping akibat terlalu sering menggunakan headset dengan volume yang keras.
Bahkan, dampak buruknya bisa menyebabkan beragam gangguan pendengaran.
Banyak eorang merasa tergantung sekali dengan headset, karena manfaatnya.
Ada berbagai jenis headset atau wireless, salah satunya ialah headset dan earphone bluetooth.
Dari berbagai wireless yang ada, apakah risikonya berbeda-beda atau sama?

Baca juga: 5 Keuntungan Minum Kopi Campur Chia Seed, Salah Satunya Bantu Turunkan Berat Badan
Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan-bedah kepala dan leher, dr. Arne Laksmiasanti menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunhealth.com mengenai risiko atau efek samping wireless.
Memang, headset atau wireless terdiri dari beragam jenis.
Beragam jenis headset ini juga memiliki risiko berbeda-beda.
Kata dr. Arne, dari ketiga jenis alat dengar seperti headphone, headset ataupun earphone memiliki risiko berbeda-beda karena bentuknya juga berbeda.
Di antara ketiga jenis alat dengan tersebut, yang paling berisiko menyebabkan gangguan pendengaran ialah earphone.
"Jadi, dari ketiga jenis alat dengar, headphone, headset ataupun earphone, pasti mempunyai risiko yang berbeda-beda ya, karena bentuknya aja berbeda ya." kata dr. Arne Laksmiati.
Baca juga: 6 Cara Menggunakan Minyak Zaitun untuk Menurunkan Berat Badan
"Di antara tiga jenis alat dengar itu yang paling berisiko menimbulkan gangguan dengar adalah yang earphone,"
dr. Arne menuturkan, earphone menimbulkan risiko lebih tinggi daripada dua jenis alat dengan lain karena earphone di masukkan ke dalam liang telinga.
Sehingga, earphone lebih berisiko merusak telinga jika volumenya keras.
"Kenapa earphone menimbulkan risiko yang lebih tinggi daripada dua jenis yang lain? Itu karena yang pertama tadi, earphone alatnya itu kan dimasukkan ke dalam liang telinga. Jadi risiko untuk merusak telinga jauh lebih besar jika volumenya yang di pakai volume yang keras ya. Kalau itu langsung berisiko ke telinga bagian dalam," sambungnya.
"Kemudian, misalnya di dalam liang telinga itu ada kotoran telinga, earphone yang kita pasang di liang telinga akan mendorong kotoran telinga, sehingga menyebabkan sumbatan telinga. Kalau headphone dan headset kan tidak,"
Baca juga: 6 Vitamin yang Wajib Dikonsumsi untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Setelah menggunakan earphone, jika di dalam telinga ada kotoran, ototmatis kotoran tersebut akan terdorong.
Di situlah pendengaran cenderung kurang jelas, sehingga akan mengeraskan volume.
dr. Arne menegaskan, dari ketiga jenis alat dengan tersebut, yang berisiko paling tinggi pada pendengaran ialah earphone.
"Setelah dipakai alat earphone itu, kemudian di dalamnya ternyata ada kotoran telinga, otomatis kan terdorong ya kotorannya. Di situ cenderung pendengarannya kan kurang jelas, sehingga kita cenderung untuk mengeraskan volume. Nah itu yang lebih berbahaya lagi," tambahnya.
"Jadi menimbulkan efek samping yang paling tinggi di antara tiga jenis alat dengar tadi." pungas dr. Arne.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL.,M.Kes. Seorang Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan-Bedah Kepala dan Leher dari RS Hermina, Solo.
(TribunHealth.com/PP)