Breaking News:

Sebagian Budaya Melalukan tradisi Kikir Gigi, Apakah Aman jika Dilihat dari Sisi Medis Dok?

Beragam budayya yang memiliki tradisi masing, masing. Salah satunya ialah kikir gigi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay.com
Ilustrasi tradisi kikir gigi 

TRIBUNHEALTH.COM - Upaya menjaga kesehatan gigi, sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh lho. 

Upaya menjaga kesehatan gigi tak hanya dari menyikat gigi saja, namun juga perlu rutin memeriksakan gigi ke dokter. 

Ada waktu menyikat gigi yang benar, yakni pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. 

Sayangnya banyak amsyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan giginya. 

Umumnya mereka baru ke dokter gigi jika sudah bermasalah atau berkaitan dengan estetika. 

Ternyata, ada pula tradisi pada sebagian budaya yang melakukan suatu tindakan pada gigi. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi dan estetika gigi, kita bisa bertanya langsung dengan dokter gigi berkompeten seperti drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. 

ilustrasi tradisi kikir gigi
ilustrasi tradisi kikir gigi (travel.kompas.com)

Baca juga: Pentingnya Perawatan dari Luar dan dari Dalam agar Kulit Tetap Sehat, Ini Kata Ahli Gizi

Pertanyaan: 

Ada sebagian budaya yang melakukan tradisi kikir gigi dokter. Apakah tindakan ini aman jika dilihat dari sisi medis?

Irfan, di Purworejo 

2 dari 3 halaman

drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG menjawab: 

Kalau dari segi medis, kikir gigi itu tidak disarankan, malah dilarang. Karena itu akan mengurangi lapisan gigi. 

Beda kalau misalnya gigi yang tumpang tindih, kita perlu penyesuaian dengan di sampingnya, itu dibolehkan dalam batas tertentu. 

Tapi kalau di masyarakat yang melakukan kikir gigi, kita juga tidak bisa mengklaim bahwa itu salah, nanti budaya itu akan komplain. 

Tapi dari segi medis, itu tidak disarankan untuk dilakukan seperti itu. 

Baca juga: Konsumsi Obat Influenza Berlebih Menyebabkan Gangguan Prostat? Dokter Urologi Jelaskan Ini

Jadi begini, gigi kita itu kalau diperhatikan, saat baru tumbuh waktu kita masih kecil, coba perhatikan gigi anak-anak. Itu ada seperti gerigi di bawahnya. Kalau di kita itu namanya mamelon, itu kayak gerigi. 

Seiring dengan dipakai terus selama giginya sembuh, nanti geriginya itu hilang. 

Jadi bayangkan kalau belum dipakai secara maksimal sudah dikikir, itu sudah menipiskan lapisan gigi itu. 

Kalau gigi sudah makin tipis itu akan menyebabkan kerusakan pada gigi. 

Profil drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG

drg. Ummi Kalsum, MH.Kes.,Sp.KG
drg. Ummi Kalsum, MH.Kes.,Sp.KG (Dok. Pribadi Ummi Kalsum untuk TribunHealth.com)

Baca juga: 8 Manfaat Pijat Tubuh, Stres dan Ketegangan Hilang

3 dari 3 halaman

drg Ummi Kalsum bekerja sebagai pengajar pada tahun 2005.

Kala itu, dia sempat mengajar di Akademi Perekam Medik serta di SPRG Ladokgi.

Kemudian, drg Ummi menjadi dokter gigi di RSUD Barru hingga tahun 2008.

Pada tahun tersebut, dia pindah ke Puskesmas Padongko Kabupaten Barru, dengan status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Istri drg Tajrin itu bekerja di sana hingga tahun 2012, sebelum akhirnya pindah tugas ke RSUD Sayang Rakyat Pemprov Sulawesi Selatan hingga sekarang.

Tak hanya di RSUD Sayang Rakyat, kini drg Ummi Kalsum juga aktif berpraktik di TJ Dent Medical Specialist, yang beralalamatkan di Jalan Dr JE Leimena Nomor 50 Makassar.

drg Ummi pernah mengikuti beberapa seminar nasional maupun internasional, baik sebagai peserta maupun sebagai pembicara.

(TribunHealth.com/PP) 

Selanjutnya
Tags:
Kikir Gigisisi medisTribunhealth.comUmmi KalsumKesehatan gigi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved