TRIBUNHEALTH.COM - Bintitan adalah infeksi yang menimbulkan pembengkakan pada kelopak mata.
Selain membengkak, bintitan adalah kondisi yang disertai dengan rasa perih dan kemerahan pada lapisan mata.
Mata bintitan sering dialami oleh seseorang yang terkena debu atau seseorang yang pekerjaannya sering terpapar debu.
Kotoran serta minyak yang menumpuk di kelopak mata atau lubang akar bulu mata memicu berkembangnya bakteri penyebab bintitan yang disebut Staphylococcus aureus.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Mata Bintitan yang Jarang Disadari Banyak Orang

Dilansir TribunHealth dari YouTube Tribun Lampung News Video, Dokter Spesialis Mata, dr. Rani Himayani, Sp.M memberikan penjelasan tentang pertolongan pertama ketika mengalami bintitan.
Menurut penjelasan dr. Rani, bintitan memiliki dua sifat, yaitu akut dan kronik.
Bintitan bersifat akut adalah bintitan yang baru terjadi beberapa hari dan terjadi kurang dari 2 minggu.
Sedangkan bintitan bersifat kronik adalah bintitan yang sudah terjadi lebih dari 2 minggu dan tidak kunjung sembuh meskipun sudah diobati.
Baca juga: Dokter, Telinga Bagian Mana Saja yang Aman Dibersihkan dengan Cotton Bud?
Pertolongan Pertama Mata Bintitan
Untuk membantu kesembuhan bintitan, dr. Rani menyarankan untuk memberikan pertolongan pertama pada bintitan.
Pertolongan pertama tersebut bisa dilakukan dengan cara mengompres air hangat pada bagian mata bintitan.
Kompres air hangat dapat dilakukan dengan menggunakan kapas yang lembut dan hangat.
Masukkan kapas yang akan digunakan ke dalam air hangat kemudian diperas, pastikan kondisi kapas lembap dan tidak terlalu berair.
Kemudian tauruh kapas yang lembap dan hangat pada bagian mata yang mengalami bintitan.

Kompres hangat ini bertujuan untuk melunakkan abses atau nanah yang muncul di kelopak mata.
Tak hanya itu, kompres air hangat juga dapat melancarkan sumbatan agar sumbatannya segera terbuka.
"Untuk pertolongan pertama di rumah boleh melakukan kompres air hangat, kemudian untuk obat-obatan harus berkonsultasi dengan dokter," tegas dr. Rani.
Bintitan membutuhkan obat-obatan seperti penggunaan antibiotik ketika bintitan sudah pada tahap kronik dan bintitan mengalami peradangan yang sangat merah.
Saat kondisi bintitan sudah memasuki tahap kronik atau tidak kunjung sembuh, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: 7 Tips Mengurangi Screen Time, Bantu Mencegah Kecanduan Ponsel
Dokter akan melihat kondisi dari bintitan tersebut, bagaimana kondisinya dan benjolannya untuk memutuskan dalam pemberian obat apakah harus diberikan saleb atau obat minum.
Penggunaan obat-obatan harus dengan resep dokter dan konsultasi dengan dokter.
Jangan membeli obat sendiri secara sembarangan karena dapat membahayakan diri sendiri.
Karena jika tidak konsultasi dengan dokter, kita tidak tahu bagaimana kondisi sebenarnya dari bintitan tersebut, apakah itu benar-benar infeksi atau bukan.
Baca juga: Heboh Anggur Muscat Mengandung Zat Kimia, dr. Zaidul Akbar Berikan Tips Seperti Ini
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Mata, dr. Rani Himayani, Sp.M dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)