TRIBUNHEALTH.COM - Pahami perbedaa antara kecemasan dan depresi.
Temukan strategi efektif untuk meningkatkan kesejahteraan mental.
Kecemasan dan depresi merupakan dua kondisi kesehatan mental yang paling umum, namun keduanya seringkali tertukar.
Meskipun beberapa gejalanya ada yang sama, namun keduanya bebeda dari sifat dan dampaknya terhadap kehidupan penderitanya.
Berikut perbedaan antara kecemasan dan depresi yang dirangkum dari India TV.
Dapatkan produk yang membantu menangkal radikal bebas di sini
Kecemasan

Kecemasan ialah respon alami terhadap stres atau ancaman yang dirasakan.
Kecemasan ditandai dengan perasaan gugup, khawatir atau takut.
Baca juga: 5 Manfaat Lengkuas Bagi Kesehatan, Bantu Meningkatkan Kesuburan Pria
Kondisi ini bisa bermanifestasi dalam berbagai bentuk seperti gangguan panik, gangguan kecemasan umum (GAD), fobia spesifik dan kecemasan sosial.
Gejala umumnya meliputi:
- Kekhawatiran berlebihan terhadap situasi sehari-hari
- Kegelisahan atau perasaan gelisah
- Mudah marah
- Kelelahan atau sulit tidur
- Sulit konsentrasi
- Gejala fisik seperti gemetar, berkeringat atau detak jantung cepat
Depresi

Baca juga: Makanan Pendukung Kulit Awet Muda, Tinggi Kandungan Antioksidan
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan putus asa, perasaan sedih dan hilang minat terhadap aktivitas.
Depresi bukan sekedar perasaan sedih atau hari yang buruk.
Dapatkan produk yang membantu mengatasi kulit kusam di sini
Namun, depresi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan bisa bedampak jangka panjang.
Tak seperti kecemasan yang sering dikatikan dengan kekhawatiran mengenai masa depan, depresi berkaitan dengan pengalaman masa lalu dan rasa putus asa yang mendalam.
Gejala depresi di antaranya:
- Kesedihan terus menerus atau perasaan hampa
- Kehilangan minat atau kesenangan beraktivitas
- Perubahan nafsu makan dan beray badan (baik turun atau naik)
Baca juga: Apa Normal Dok, Pria Butuh Waktu Lama untuk Ejakulasi Bahkan Sampai Kelelahan Namun Tidak Klimaks?
- Gangguan tidur (insomnia atau ridur berlebihan)
- Kelelahan dan kekurangan energi
- Perasaan tidak berharga atau bersalah
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan
- Pikiran tenyang kematian atau bunuh diri
5 Cara Efektif untuk Kesejahteraan Mental
Sangat penting untuk menjaga kesejahteraan mental dalam mengelola kecemasan dan depresi.
Berikut lima stratgi yang efektif untuk menjaga kesejahteraan mental:
1. Berlatih Perhatian Penuh dan Meditasi
Perhatian penuh melibatkan kehadian dan keterlibatan penuh dengan momen saat ini.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan mata di sini
Teknik meditasi, seperti latihan pernapasan dalam bisa membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.
Latiha perhatian penuh secara teratur telah terbukti mengurangi gajala kecemasan dan depresi.

Baca juga: 5 Makanan Kaya Akan Vitamin K: Rahasia Kulit Sehat dan Bercahaya
2. Jaga Pola Makan Seimbang
Apa yang kita makan bisa mempengaruhi suasana hati dan tingkat energi secara signifikan.
Sertakan makanan utuh, buah-buahan, sayur-sayuran dan makanan kaya akan omega 3 seperti ikan ke dalam menu makan harian.
Hindari gula, kafein dan makanan olahan yang berlebihan, karena bisa memperburuk gejala kecemasan dan depresi.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan kulit area mata di sini
3. Lakukan Aktivitas Fisik
Olahraga adalah cara ampuh menjaga kesehatan mental. Aktivitas fisik teratur bahkan yang sederhana seperti jalan kaku setiap hari bisa meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.
Olahraga bisa melepaskan endorfin, zat peningkat suasana hati alami tubuh dan memabntu mengatur hormon stres.
Baca juga: Bisakah Gigi Sensitif Sembuh Sendiri? Begini Penjelasan drg. Dessy Putri
4. Bangun Sistem Dukungan
Berhubungan baik dengan keluarga, saudara, dan teman bisa memberi rasa memiliki dan mengurangi perasaan terisolasi.
Berbagai pikiran dan perasaan dengan orang lain yang memahami bisa menjadi terapi yang luar biasa.
5. Cari Bantuan Profesional
Jika Anda sedang berjuang melawan kecemasan atau depresi, jangan ragu untuk mencari bantuan profesiobal.
Terapis, konselor dan profesional kesehatan mental bisa memberikan strategi, terapi dan pengobatan yang dipersonalisasi untuk mengelola kondisi ini secara efektif.
(TribunHealth.com/PP)