TRIBUNHEALTH.COM - Keguguran adalah keadaan ketika berhentinya kehamilan sebelum embrio atau janin cukup berkembang untuk bertahan hidup.
Biasanya, keguguran terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan, sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu.
Sebagian besar kasus keguguran terjadi pada awal kehamilan, terkadang bahkan sebelum wanita mengetahui bahwa dirinya hamil.
Penyebab keguguran yang paling umum adalah kelainan kromosom yang membuat bayi tidak berkembang secara normal, atau bahkan terjadi kehamilan kosong.
Kelainan kromosom tersebut bisa terjadi tanpa digua, atau karena kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua.
Berbicara mengenai keguguran, terdapat suatu pertanyaan yang disampaikan kepada Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Baca juga: Dok, Apakah Ibu Hamil yang Alami Stres Berlebihan Berisiko Tinggi Alami Keguguran? dr. Hafi Menjawab

Baca juga: Dokter, Keguguran Lebih Rawan Terjadi pada Trimester Berapa?
Pertanyaan:
Dokter, apakah seorang ibu hamil yang sering melakukan pekerjaan berat berisiko mengalami keguguran?
Tata, Semarang.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes menjawab:
dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes merupakan seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang praktek di RSU Hidayah Boyolali, RS UNS, dan RS Indosehat Karanganyar.
dr. Hafi membenarkan jika seorang ibu hamil yang sering melakukan pekerjaan berat dapat berisiko mengalami keguguran.
"Jadi faktor seperti pekerjaan ini juga sangat berpengaruh ya."
"Pekerjaan yang sangat berat seperti mungkin dituntut untuk bekerja minimal 8 jam, mungkin terkejar target, itu juga akan mempengaruhi kehamilan," terang dr. Hafi.
Berikut ini suplemen untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, klik di sini untuk membelinya.
Baca juga: Manfaat Makan Pisang untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Dapat Meredakan Mual dan Muntah
Menurut dr. Hafi, kondisi yang seperti ini dapat menyebabkan ibu hamil merasa lelah, baik lelah fisik, lelah pikiran, atau stres yang tidak disadari.
Hal ini akhirnya dapat memicu atau menjadi faktor risiko terjadinya suatu keguguran atau abortus pada ibu hamil.
Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil mengurangi beban pekerjaan di masa kehamilan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Berikut ini produk untuk meningkatkan kesehatan kulit, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca juga: Profil dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes yang Merupakan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Profil Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes
dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes merupakan seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan).
Sejak tahun 2016, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes berkeja di berbagai rumah sakit, antara lain:
1. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Simo (2016-2017)
2. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Moewardi (2017-2020)
3. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSU Hidayah Boyolali (2016-sekarang)
4. Dosen Non PNS FK UNS (2016-2019)
5. Dosen PNS FK UNS (2019-sekarang)
6. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS UNS (2019-sekarang)
7. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Indosehat Karanganyar (2020-sekarang)
Jika sobat sehat hendak berkonsultasi dengan dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes, Anda bisa mendatangi salah satu tempat praktek yang telah disebutkan di atas.
Baca juga: Apakah Penggunaan Minyak Zaitun Bisa Cegah Timbulnya Stretch Mark? Begini Penjelasan dr. Irmadani