TRIBUNHEALTH.COM - Pernahkah Anda melihat benjolan yang mengganggu di dahi Anda?
Jika iya itu adalah jerawat dahi, tamu tidak diundang dan tidak disukai oleh kebanyakan orang.
Jerawat dahi dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti stres, produksi minyak berlebih, hingga penggunaan produk perawatan kulit yang salah juga dapat menyebabkan masalah tersebut.
Jerawat di dahi membandel dan menyebabkan benjolan merah dan kerap menimbulkan rasa sakit.
Lantas, bagaimana cara mengatasi jerawat dahi yang mengganggu penampilan ini?
Baca juga: 3 Alasan Tidak Boleh Skip Sunscreen, Termasuk Cegah Penuaan Dini pada Kulit
Baca juga: 6 Bahan Skincare yang Dapat Melawan Tanda-tanda Penuaan Dini, Rutin Gunakan Mulai Sekarang
Cara Mengatasi Jerawat Dahi
Dikutip dari HealthShots, Dr. Aanchal Panth memberikan tips mudah untuk mengatasi permasalahan jerawat dahi.
1. Jauhkan rambut dari dahi
Rambut panjang atau poni yang selalu menutupi dahi dapat memerangkap keringat, minyak, dan bakteri, yang menyebabkan timbulnya jerawat.
Untuk meminimalkan risiko ini, tata rambut Anda dengan cara menjauhkannya dari dahi, seperti mengikatnya ke belakang atau menjepitnya agar tidak menutupi wajah.
Perubahan sederhana pada gaya rambut Anda ini secara signifikan dapat mengurangi penyebaran minyak dan bakteri ke kulit, sehingga kulit jadi lebih sehat.
2. Gunakan asam salisilat dua kali sehari
Asam salisilat adalah asam beta hidroksida (BHA) yang dikenal karena sifat pengelupasannya dan kemampuannya menembus jauh ke dalam pori-pori.
Ini menjadikannya perawatan yang efektif untuk mengatasi kulit yang rentan berjerawat.
"Gunakan serum berbasis asam salisilat ke dalam rutinitas perawatan kulit harian Anda dan gunakan dua kali sehari untuk mengurangi peradangan dan mencegah timbulnya jerawat baru," saran Dr. Panth.
Baca juga: Usia Berapa Anak-anak Boleh Memulai Perawatan Kulit Wajah? Berikut Jawaban Dokter Estetika
3. Gunakan benzoil peroksida
Benzoil peroksida merupakan bahan ampuh untuk melawan jerawat yang bekerja dengan membunuh penyebab jerawat, mengurangi peradangan, dan menghilangkan minyak berlebih dari permukaan kulit.
"Oleskan krim benzoil peroksida tipis-tipis secara khusus di area dahi yang bermasalah, biarkan selama kurang lebih 30 menit sebelum membilasnya dengan air hangat," imbau Dr. Panth.
Hal ini dapat meminimalkan potensi iritasi dan melawan bakteri penyebab jerawat.
4. Pelembab gel
Menjaga kelembapan kulit yang cukup sangat penting untuk kesehatan kulit secara keseluruhan, termasuk mengatasi jerawat.
Pilihlah pelembap gel yang ringan dan non-comedogenic yang tidak akan menyumbat pori-pori atau memperparah jerawat.
Oleskan pelembap ke dahi dan seluruh wajah dua kali sehari, sebaiknya setelah membersihkan wajah dan menggunakan produk perawatan jerawat.
Baca juga: Baiknya Eksfoliasi Dilakukan Berapa Kali Dalam Seminggu? Simak Aturan Berikut
5. Hindari penggunaan minyak rambut
Minyak rambut, terutama yang mengandung bahan-bahan yang berat atau bersifat komedogenik, dapat memperparah jerawat di dahi dengan menyumbat pori-pori dan meningkatkan kadar minyak.
Pilih produk rambut yang ringan dan non-comedogenic dan hindari mengaplikasikannya di sekitar dahi.
"Jika Anda masih ingin menggunakan minyak rambut, bilas setelah 2 jam," imbau Dr. Panth.
6. Obati ketombe
Ketombe dapat menyebabkan timbulnya jerawat dahi karena menyebabkan produksi minyak berlebih di kulit kepala dan peradangan.
Dr. Panth menyarankan penggunaan sampo antiketombe yang mengandung bahan aktif seperti ketoconazole, zinc pyrithione, atau coal tar untuk mengendalikan ketombe secara efektif dan mencegahnya muncul kembali.
Penggunaan sampo dengan bahan ini secara teratur dapat mengurangi kemungkinan munculnya jerawat dahi.
Baca juga: 10 Makanan Super yang Bisa Meningkatkan Rasa Bahagia, Cobalah untuk Konsumsi Tiap Hari
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)