TRIBUNHEALTH.COM - Mata merupakan salah satu organ tubuh terpenting karena bertugas sebagai penglihatan.
Organ mata juga penting untuk diperhatikan kesehatannya, karena organ ini juga bisa mengalami gangguan atau kelainan.
Kelainan mata sendiri tidak selalu terjadi pada orang dewasa atau lansia, namun kelainan mata ini dapat terjadi mulai dari usia anak-anak.
Terjadinya kelainan mata dapat membuat penderitanya sulit melakukan aktivitas sehari-harinya.
Oleh karena itu, pentingnya untuk menjaga kesehatan mata agar tetap sehat.
Baca juga: Dok, Kondisi Seperti Apa Saja yang Boleh Melakukan Infus Whitening?
Dilansir TribunHealth melalui tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Dokter Spesialis Mata, dr. Rani Himayani, Sp.M memberikan penjelasan tentang kelainan mata.
Menurut penjelasan dr. Rani, kelainan mata sering kali disebut dengan kelainan refleksi.
Kelainan relfeksi adalah gangguan penglihatan di mana kemamuan mata untuk membiaskan cahaya menjadi terganggu.

Baca juga: Mengapa Seseorang Sering Alami Emosi Tidak Teratur? Begini Jawaban Psikolog Adib Setiawan
3 Jenis Kelainan Mata yang Sering Dijumpai Banyak Orang
dr. Rani menuturkan jenis kelainan mata yang sering dialami oleh banyak orang, termasuk anak-anak hingga orang dewasa.
1. Rabun jauh atau miopia
Rabun jauh atau miopia sering juga disebut dengan mata minus.
Mata minus adalah kondisi di mana mata kesulitan melihat pada jarak jauh dengan jelas.
dr. Rani menjelaskan, saat seseorang mengalami rabun jauh, cahaya yang masuk ke dalam mata tidak jatuh pada tempat yang semestinya, yaitu retina.
Kondisi ini yang akhirnya menyebabkan terjadinya gangguan pada mata, di mana saat melihat jauh tidak terlihat dengan jelas.
Rabun jauh sering kali terjadi akibat faktor genetik dan dapat dibantu dengan penggunaan kacamata minus, kotak lensa, hingga operasi mata atau lasik.
Baca juga: 8 Keuntungan Minum Jus Mangga, Bagus untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh hingga Kesehatan Mata
2. Rabun dekat
Kedua ada rabun dekat atau sering disebut dengan mata plus.
Penderita mata plus ini biasanya tidak bisa melihat atau membaca dengan jelas pada jarak yang dekat.
Rabun dekat dibedakan menjadi dua, yaitu hipermetropi dan presbiopi.
Hipermetropi ialah kondisi di mana penderita tidak dapat melihat objek jarak dekat dengan jelas, tetapi objek jarak jauh terlihat jelas.
Menurut dr. Rani, kondisi hipermetropi ini sering dialami oleh bayi dan anak kecil.

Sementara itu, presbiopi ialah kondisi yang sama dengan hipermetropi, namun pada kasus presbiopi ini sering terjadi pada usia lanjut akibat pertambahan usia.
Presbiopi sering terjadi pada usia di atas 40 tahun, di mana usia tersebut daya akomodasi dari lensa mata mulai berkurang.
Kemampuan melihat dan membaca dari jarak dekat berkurang, sehingga melihat objek dari jarak dekat akan terganggu.
Baik hipermetropi ataupun presbiopi dapat dibantu dengan kacamata plus, kotak lensa, hingga operasi mata.
Baca juga: 5 Alasan Minum Jus Tomat Bagus untuk Kesehatan Anda
3. Silinder atau astigmatisme
Selanjutnya ada silinder atau astigmatisme, yaitu kelainan mata yang terjadi akibat adanya kelengkungan kornea atau lensa tidak sama atau tidak sempurna di berbagai meredian, yang mengakibatkan perubahan letak jatuhnya cahaya pada retina.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan titik fokus pada mata lebih dari satu, sehingga terjadi penglihatan ganda atau penglihatan berbayang.
Kelainan silinder ini dapat terjadi karena faktor keturunan dan dapat dibantu dengan kacamata silinder.
Baca juga: 7 Alasan Anda Harus Mengonsumsi Antioksidan, Salah Satunya untuk Melindungi dari Penyakit Kronis
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Mata, dr. Rani Himayani, Sp.M dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)