TRIBUNHEALTH.COM - Emosi merupakan suatu reaksi terhadap seseorang atau terhadap suatu kejadian.
Dalam psikolog, emosi termasuk pola reaksi kompleks, yang melibatkan perilaku dan fisiologis.
Emosi ini digunakan untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang dialami oleh masing-masing individu.
Emosi yang dirasakan seseorang dapat memengaruhi tindakan orang tersebut
Jika emosi yang dirasakan adalah emosi yang positif, maka segala hal yang dilakukan akan menjadi lebih baik.
Baca juga: 8 Keuntungan Minum Jus Mangga, Bagus untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh hingga Kesehatan Mata
Namun, jika emosi yang dirasakan adalah emosi negatif seperti marah, kesal, hingga sedih, maka juga akan berpengaruh terdapat aktivitas yang tidak efektif.
Terdapat pertanyaan yang diajukan kepada Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak di Psikolog Indonesia yaitu Adib Setiawan, S.Psi.,M.Psi melalui tayangan Beauty Health.

Pertanyaan tersebut yaitu, "Mengapa seseorang sering mengalami emosi yang tidak teratur?."
Menanggapi hal tersebut, Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak di Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S.Psi.,M.Psi memberikan penjelasan atas pertanyaan tersebut.
Baca juga: Cara Mudah Mengatasi Permasalahan Gigi Sensitif, Salah Satunya Pilih Pasta Gigi Jenis Ini
"Yang menyebabkan seseorang mengalami emosi tidak teratur adalah karena kebiasaan."
"Misalnya, orangtua memiliki emosi yang tidak teratur dan mudah marah, maka kondisi ini bisa ditiru dan dicontoh oleh seorang anak."
"Sehingga, apa yang dilihat anak itu apa yang akan dipraktikkan oleh seorang anak kelak."
Menurut Psikolog Adib Setiawan, faktor lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak.

Baca juga: Daftar Buah Berprotein Tinggi, Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan
"Emosi tidak teratur dapat terjadi mulai dari anak-anak yang memasuki bangku sekolah dasar."
"Dapat dilihat saat anak masih TK, apakah bisa mengendalikan emosi atau tidak."
"Kalau anak sudah bisa mengendalikan emosi, maka ketika memasuki SD emosinya juga akan stabil," terang Psikolog Adib Setiawan.
Psikolog Adib imbau orangtua untuk melatih anak-anaknya dalam memahami apa yang mereka inginkan, saling tolong-menolong, membiasakan mengucapkan terima kasih, hingga berlatih memaafkan agar emosinya cenderung lebih stabil.
Baca juga: 5 Efek Samping Minum Kopi Susu Terlalu Sering, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)