TRIBUNHEALTH.COM - Kulit berminyak adalah kondisi ketika kelenjar sebasea pada kulit menghasilkan terlalu banyak sebum.
Sebum merupakan minyak alami yang berfungsi untuk melapisi kulit dan rambut.
Produksi sebum berlebih dapat membuat kulit terlihat mengkilap, berkilau, bahkan beberapa orang terlihat kusam.
Sebum sebenarnya membantu merawat kulit agar tetap lembap, namun minyak yang terlalu banyak justru dapat memicu masalah baru seperti jerawat.
Hal ini disebabkan karena kotoran lebih mudah menempel pada kulit hingga akhirnya menyumbat pori-pori.
Lantas, bagaimana cara merawat kulit yang berminyak?
Baca juga: 6 Manfaat Daun Baru Cina atau Mugwort, Bagus untuk Kesehatan Kulit hingga Atasi Insomnia

Baca juga: 4 Buah yang Dapat Meningkatkan Produksi Kolagen, Bikin Kulit Lebih Sehat dan Tampak Glowing
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Estetika dari Lalita Beauty Clinic, dr. Elma Aulia memberikan penjelasan mengenai perawatan pada kulit berminyak.
dr. Elma imbau bagi pemilik kulit berminyak, kulit kombinasi (berminyak dan kering), hingga acne prone, untuk melakukan double cleansing.
Double cleansing merupakan teknik membersihkan wajah dengan dua tahap, agar kotoran terangkat dengan sempurna.
"Jadi basic skincare-nya mereka itu harus solid, basic skincare itu kan meliputi cleansing, protecting, sama moisturzing," terang dr. Elma.
"Untuk cleansing-nya sebaiknya double cleansing, yaitu dua tahap pembersihan."
"Pertama bisa menggunakan pembersih oil base terlebih dahulu agar dapat membersihkan hingga ke pori-pori, baru yang kedua water base atau sabun wajah," lanjut dr. Elma.
Baca juga: Apa Perbedaan Physical vs Chemical Sunscreen? Mana yang Terbaik untuk Kulit?
Tahap perawatan kulit kedua adalah harus melakukan protecting, dengan cara menggunakan sunscreen.
dr. Elma imbau bagi pemilik kulit berminyak untuk berhati-hati saat memilih sunscreen.
"Jadi harus sunscreen yang tidak comedogenic, agar tidak menambah masalah, kemudian sunscreen yang tidak gampang teroksidasi."
"Karena sunscreen itu ada yang gampang teroksidasi, sehingga setelah dipakai, kulitnya cenderung lebih gelap, itu juga harus dihindari."
Tahap selanjutnya adalah harus melakukan moisturizing atau melembapkan kulit.
Banyak orang yang memiliki jenis kulit berminyak dan beranggapan bahwa kulitnya tidak butuh moisturizing atau pelembap.
Namun, anggapan ini salah besar. Ketika seorang pemilik kulit berminyak menggunakan moisturizer, maka minyak di wajahnya akan lebih mudah terkontrol.
Baca juga: Apakah Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi Bisa Menyebabkan Terjadinya Kulit Kusam?

Baca juga: 8 Cara Mencegah Penuaan Dini, Termasuk Rutin Olahraga hingga Jaga Hidrasi Tubuh dengan Baik
Pasalnya, kelenjar lemak adalah pelembap alami pada kulit, yang merupakan pelembap bawaan dari tubuh.
Ketika kulit kita kering, maka kelenjar lemak itu akan memproduksi minyak lebih banyak untuk melembapkan.
Misalnya saat Anda ingin mengurangi minyak di wajah dan menggunakan sabun wajah sampai terasa kering, hal ini sebenarnya tidak boleh terjadi.
Penggunaan sabun wajah sampai membuat kulit kering dan tidak menggunakan moisturizer justru membuat kelenjar minyak mendapat sinyal untuk memproduksi lebih banyak minyak.
"Anggapan kulit berminyak tidak perlu menggunakan moisturizer itu salah," tegas dr. Elma.
"Apapun jenis kulitnya harus dilembapkan, karena jika tidak dilembapkan oleh diri kita sendiri, hidrasinya kurang, maka reborn nya itu malah tidak menyenangkan."
Baca juga: 6 Penyebab Terjadinya Bruntusan yang Jarang Diketahui oleh Banyak Orang
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Estetika dari Lalita Beauty Clinic, dr. Elma Aulia dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)