TRIBUNHEALTH.COM - Memiliki berat badan ideal sering menjadi impian banyak orang karena dikaitkan dengan penampilan dan juga rasa percaya diri.
Lebih dari itu, menjaga berat badan ideal penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebab, berat badan berlebih bisa menjadi pemicu berbagai penyakit.
Dengan menjaga berat badan tetap ideal, tanpa disadari akan menurunkan risiko terkena penyakit akibat kekurusan atau kegemukan.
Kabar baiknya, menjaga berat badan ideal ini tidak sulit dilakukan, yakni dengan menerapkan pola hidup sehat.
Selain menjaga pola makan, untuk mendapatkan berat badan ideal harus diimbangi dengan olahraga.
Ketika sudah makan banyak tapi tetap kurus dan BMI underweight, apakah selalu disebabkan karena penyakit tertentu?

Baca juga: 4 Tips Menghilangkan Pikiran Negatif Penyebab Stres dan Depresi
Ahli gizi, Ruth Hanani menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai sudah makan banyak namun tetap kurus.
Tidak hanya bentuk tubuh yang menunjang penampilan saja, dengan berat badan ideal ini bisa menandakan kondisi tubuh kita yang sehat.
Sekarang banyak individu yang mulai memperhatikan berat badannya.
Bukan hanya menerapkan pola makan teratur dan hidup sehat, untuk mendapatkan berat badan ideal pun perlu diimbangi dengan olahraga.
Beberapa orang yang memang sudah makan banyak tapi tetap kurus, bahkan BMI nya pun underweight, mereka ingin mengetahui apakah kondisi tersebut disebabkan oleh pernyakit tertentu.
Ruth Hanani menyampaikan, jika sudah makan banyak, namun BMI underweight dan tetap kurus, disarankan untuk segera melakukan pengecekan.
Kondisi tersebut harus diwaspadai.
Baca juga: 4 Manfaat Vitamin C Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Bantu Cegah Penuaan Kulit
"Biasanya memang kita perlu cek sih untuk kondisi-kondisi seperti itu," ujar ahli gizi Ruth Hanani.
"Karena memang secara klinis, sudah makan, konsumsinya banyak, rutin. Bahkan frekuensinya sudah sering gitu ya, nah itu kok berat badannya gak naik-naik ya atau justru malah semakin turun. Nah itu kita memang perlu mewaspadai," imbuhnya.
Untuk memastikannya, kata Ruth Hanani perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Bisa datang ke pusat-pusat kesehatan terdekat dan melakukan konsultasi terkait kondisi.
"Untuk memastikan, kita memang perlu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh," lanjutnya.
"Bisa datang ke pusat-pusat kesehatan terdekat ya untuk mengonsultasikan kondisinya. Karena memang perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh ya untuk bisa memastikan," sambung Ruth Hanani.
Ahli gizi Ruth Hanani menuturkan, dari kondisi terbeut, ditakutkan telah terjadi infeksi pada tubuh.

Baca juga: Manfaat Keju untuk Kesehatan, Salah Satunya Bantu Menurunkan Tekanan Darah
Misalnya infeksi dari hewan parasit seperti cacing.
Selain itu, kondisi tersebut juga bisa terjadi karena penyakit tertentu.
Ia menambahkan, seperti penyakit metabolik atau penyakit yang berkaitan dengan hormon.
"Takutnya memang bisa jadi ada infeksi. Misalnya ada infeksi dari hewan-hewan parasit seperti cacing, itu bisa," tuturnya.
"Kemudian juga terjadi penyakit-penyakit tertentu. Penyakit-penyakit metabolik ataupun penyakit-penyakit yang berkaitan dengan hormon. Nah, itu bisa dilakukan pengecekan," terangnya.
Ruth Hanani menambahkan, jika sudah makan banyak namun berat badan tidak juga bertambah, atau justru semakin menurun, kondisi ini perlu diwaspadai.
Ia menyarankan untuk segera memeriksakan diri untuk mengetahui hasil lebih lanjut mengenai yang terjadi pada tubuh.
Baca juga: Kebiasaan yang Memicu Keputihan Menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
"Sebaiknya, apabila berat badan, udah makan banyak tapi kok gak bisa menyesuaikan gitu ya, gak bisa gendut. Atau justru malah semakin menurun gitu, malah semakin merosot. Nah itu kita perlu mewaspadai sih,"katanya.
"Jadi sebaiknya diperiksakan untuk tau hasil yang lebih lanjutnya seperti apa."pungkas Ruth Hanani.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan Ruth Hanani, seorang ahli gizi dan Kepala Sub. Seksi Gizi di Rumah Sakit Dr. OEN Kandang Sapi Solo.
(TribunHealth.com/PP)