TRIBUNHEALTH.COM - Salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia adalah gorengan.
Seringkali gorengan dijadikan peneman kopi saat santai ataupun dijadikan lauk.
Beberapa contoh dari gorengan seperti tahu isi, bakwan, tempe goreng, cireng, pisang goreng dan masih banyak lagi.
Contoh lain dari makanan berminyak yaitu ayam goreng krispi atau kentang goreng.
Meski enak, terlalu banyak gorengan'>makan gorengan bisa menimbulkan dampak buruk untuk kesehatan.
Lantas, apa dampak buruk terlalu banyak gorengan'>makan gorengan?
Dampak Buruk Makan Gorengan Terlalu Banyak
Melansir Kontan dari Eat This Not That dan Healthline, berikut beberapa dampak buruk yang terjadi akibat terlalu banyak gorengan'>makan gorengan:
1. Kemungkinan Gagal Jantung Lebih Tinggi
Hasil penelitian menunjukkan, peserta yang paling banyak makan gorengan berisiko mengalami gagal jantung sebesar 37 persen lebih tinggi daripada kelompok yang makan paling sedikit.
Baca juga: 7 Minuman yang Baik untuk Menurunkan Berat Badan, Pejuang Diet Bisa Dicoba
Menurut American Healt Association, gagal jantung ini digambarkan sebagai kondisi kronis dan progresid, di mana otot jantung tidak mampu memompa darah sebanyak yang seharusnya.
2. Berat Badan bisa Bertambah
Meski efek samping gorengan'>makan gorengan belum tentu bisa dianggap berbahaya, namun pertambahan berat badan memang berdampak langsung pada lemak tubuh, dan penelitian menunjukkan bahwa penyakit kronis bisa disebabkan oleh peningkatan BMI.
Meskipun sedikit pertambahan berat badan ini tak terlalu menjadi kekhawatiran, namun bertambahnya berat badan yang terus menerus akibat perubahan gaya hidup bisa menjadi kekhawatiran seoring berjalannya waktu.
3. Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalan The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa seiringnya konsumsi makanan gorengan dikaitkan secara signifikan dengan risiko mengalami diabestes tipe 2.
Para peneliti di Harvard School of Public Health menemukan hasil serupa setelah memeriksa data lebih dari 100.000 pria dan wanita selama 25 tahun.
Baca juga: 5 Keuntungan Rutin Makan Buah Pepaya, Cegah Asma hingga Perbaiki Kesehatan Jantung
4. Menambah Kalori
Dibandingkan dengan metode memasak lainnya, menggoreng ternyata malah menambah banyak kalori lho.
Makanan yang digoreng biasanya dilapisi tepung atau adonan sebelum dogoreng.
Ketika makanan digoreng dengan minyak, maka makanan tersbut akan kehilangan air dan menyerap lemak, selanjutnya meningkatkan kandungan kalori.
Umumnya, makanan yang digoreng mengandung lemak dan kalori yang jauh lebih tinggi dibandingkan makanan yang tidak digoreng.
5. Meningkatkan Risiko Stroke dan Serangan Jantung
Menurut penelitian yang baru saja diterbitkan dalam jurnal Heart, asupan makanan yang digoreng sangat berkaitan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular utama, termasuk stroke dan serangan jantung.
Baca juga: 9 Jus untuk Diet Sehat, Bisa Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Harian
Hasil riset menunjukkan, bila dibandingkan dengan mereka yang gorengan'>makan gorengan dengan jumlah paling sedikit setiap minggunya, kelompok yang gorengan'>makan gorengan paling banyak berisiko 28% lebih tinggi mengalami serangan jantung dan stroke.
6. Peningkatan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Hasil riset juga menunjukkan bahwa mereka yang gorengan'>makan gorengan dalam jumlah tertinggi dikatikan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner sebesar 22%.
Saat makanan digoreng, kalori akan menjadi lebih padat karena bagian luar yang dimakan kehilangan air dan menyerap lemak.
Minyak yang digunakan dalam makanan yang digoreng mengandung lemak trans, yang telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) pada tubuh.
(TribunHealth.com)
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul 6 Dampak Buruk Gorengan Bagi Tubuh, Bisa Kena Diabetes hingga Gagal Jantung