TRIBUNHEALTH.COM - Air putih memang dikenal sebagai sesuatu yang baik untuk kesehatan.
Bahkan orang diminta minum cukup air demi menjaga kesehatan dan agar tubuh dapat berfungsi normal.
Namun yang perlu dicatat adalah minum air putih juga tidak boleh berlebihan.
Minum air melebihi batas seharusnya justru bisa menyebabkan water intoxication atau bisa dibilang mabuk air.
Melansir kanal kesehatan Times of India, water intoxication terjadi ketika seseorang minum air terlalu banyak dalam waktu yang singkat.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Mata Kering, Penting agar Mata Tak Gampang Bermasalah Saat Musim Kemarau
Kelebihan air kemudian mengencerkan natrium dalam aliran darah dan menyebabkan ketidakseimbangan yang disebut hiponatremia.
Natrium adalah elektrolit penting yang membantu mengatur keseimbangan air di dalam dan sekitar sel.
Ketika kadar natrium turun terlalu rendah, sel-sel tubuh mulai membengkak, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk pembengkakan otak, kejang, koma, dan bahkan kematian.
Gejala water intoxication

Gejala keracunan air bisa bermacam-macam namun sering kali meliputi:
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Kebingungan dan disorientasi
- Kelemahan atau kram otot
- Kejang
- Tidak sadarkan diri
Gejala-gejala ini disebabkan oleh pembengkakan sel-sel di tubuh Anda, terutama di otak.
Batas aman konsumsi air putih

Jumlah air yang dapat menyebabkan water intoxication berbeda-beda pada setiap orang.
Faktor-faktor seperti berat badan, tingkat aktivitas, dan kesehatan secara keseluruhan memainkan peran penting.
Namun, secara umum disepakati bahwa minum lebih dari 1 liter air per jam selama beberapa jam dapat membuat Anda berisiko mengalami water intoxication.
Kasus terkenal yang menjelaskan bahaya asupan air berlebihan adalah kematian tragis Jennifer Strange pada tahun 2007.
Dia berpartisipasi dalam kontes stasiun radio bertajuk “Hold Your Wee for a Wii,” yang mengharuskan kontestan untuk minum air dalam jumlah besar tanpa buang air kecil.
Jennifer meninggal karena keracunan air setelah mengonsumsi sekitar 6 liter air dalam waktu singkat.
Beberapa penelitian juga telah menyoroti risiko overhidrasi.
Baca juga: 5 Cara Alami Sembuhkan Nyeri Asam Urat dengan Cepat, Salah Satunya Minum Air Putih
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada tahun 2005 menyelidiki kasus hiponatremia di kalangan pelari maraton.
Studi tersebut menemukan bahwa dari 488 pelari yang menyelesaikan Boston Marathon 2002, 13 persen menderita hiponatremia, dengan 0,6% menderita hiponatremia pada tingkat kritis yang menimbulkan risiko kesehatan yang parah.
Studi lain yang diterbitkan dalam Clinical Journal of Sports Medicine pada tahun 2015 mengulas kasus hiponatremia di kalangan atlet.
Disimpulkan bahwa konsumsi air yang berlebihan, terutama saat acara ketahanan, secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya kondisi berbahaya ini.
Mencegah water intoxication

Mencegah keracunan air sangatlah mudah: seimbangkan asupan air dengan kebutuhan tubuh.
Berikut beberapa tips untuk menghindari overhidrasi.
Minum saat haus
Rasa haus adalah indikator alami bahwa Anda membutuhkan air.
Minumlah saat Anda haus dan hindari memaksakan diri untuk minum air dalam jumlah banyak jika tidak.
Perhatikan warna urine
Indikator status hidrasi yang berguna adalah warna urine Anda.
Urine berwarna kuning muda atau pucat biasanya menunjukkan hidrasi yang baik.
Urine yang berwarna gelap menunjukkan dehidrasi, sedangkan urine yang jernih menunjukkan overhidrasi.
Sesuaikan dengan kebutuhan
Sesuaikan asupan air Anda berdasarkan aktivitas fisik dan lingkungan.
Anda akan membutuhkan lebih banyak air saat berolahraga atau saat cuaca panas, namun berhati-hatilah untuk tidak berlebihan.
Selama aktivitas fisik dalam waktu lama, pertimbangkan minuman yang mengandung elektrolit untuk membantu menjaga kadar natrium dan mencegah hiponatremia.