TRIBUNHEALTH.COM - Ginjal adalah sepasang organ penting yang terletak di bagian bawah punggung.
Fungsi utama ginjal meliputi penyaringan limbah dan racun dari darah, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta menghasilkan hormon yang mengatur tekanan darah dan produksi sel darah merah.
Ketika ginjal mengalami kerusakan atau kegagalan, kemampuannya untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut terganggu.
Hal ini dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan serius.
Untuk menggantikan fungsi ginjal yang terganggu, diperlukan prosedur seperti cuci darah atau hemodialisis.
Baca juga: 5 Manfaat Tersembunyi Apel Hijau, Baik untuk Diabetes karena Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah

Prosedur ini melibatkan penggunaan mesin khusus untuk menyaring darah dari limbah dan kelebihan cairan, menjaga keseimbangan yang diperlukan untuk kesehatan tubuh.
Cuci darah atau hemodialisis menjadi solusi vital bagi mereka yang mengalami gagal ginjal atau penyakit ginjal lainnya, karena membantu menjaga stabilitas kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Cuci darah atau hemodialisis bertujuan untuk menyaring racun dan zat sisa metabolisme tubuh yang seharusnya dibuang oleh ginjal yang sehat.
Namun, ketika ginjal mengalami gangguan fungsi atau gagal fungsi sepenuhnya, prosedur cuci darah menjadi penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang terganggu.
Dengan menjalani cuci darah secara teratur, pasien yang mengalami gagal ginjal dapat menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan limbah dalam tubuh mereka, yang sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Baca juga: 10 Makanan Manis Pengganti Gula yang Alami, Bantu Penderita Diabetes Kendalikan Gula Darah

Berikut adalah beberapa pantangan yang umumnya diberlakukan bagi pasien yang menjalani cuci darah:
1. Pantangan Makanan Tinggi Kalium

Pasien cuci darah sering disarankan untuk membatasi konsumsi makanan tinggi kalium, seperti pisang, jeruk, tomat, kentang.
Laku ada sayuran hijau berdaun seperti bayam, karena tubuh mungkin kesulitan untuk mengeluarkan kalium secara efektif.
2. Pantangan Makanan Tinggi Fosfor
Makanan yang mengandung fosfor tinggi, seperti susu dan produk olahannya, kacang-kacangan, biji-bijian, dan makanan olahan.
Biasanya harus dibatasi karena ginjal yang tidak berfungsi dengan baik mungkin tidak dapat menghilangkan fosfor dari tubuh dengan efisien.
3. Pantangan Makanan Tinggi Garam

Pasien cuci darah disarankan untuk membatasi konsumsi makanan tinggi garam, seperti makanan olahan, makanan cepat saji, dan camilan yang gurih, karena natrium dapat mempengaruhi tekanan darah dan retensi cairan.
4. Pantangan Minuman Bersoda dan Beralkohol
Minuman bersoda dan alkohol dapat meningkatkan beban kerja ginjal dan berkontribusi pada penumpukan toksin dalam tubuh, oleh karena itu disarankan untuk dihindari.
5. Pantangan Makanan Tinggi Protein

Terlalu banyak protein dalam diet dapat meningkatkan beban kerja ginjal, oleh karena itu pasien cuci darah mungkin disarankan untuk membatasi konsumsi makanan tinggi protein, seperti daging merah, unggas, dan produk susu.
Pantangan-pantangan ini mungkin bervariasi tergantung pada kondisi spesifik pasien dan rekomendasi dari dokter atau ahli gizi yang merawat.
Oleh karena itu, penting bagi pasien cuci darah untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum membuat perubahan signifikan dalam diet mereka. (Tribunhealth.com/Mel)
Baca juga: 6 Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan Saat Mimisan, Hindari Menekan Hidung Terlalu Kuat