TRIBUNHEALTH.COM - Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang sangat merugikan kesehatan.
Dampak buruk dari merokok tidak hanya terbatas pada paru-paru saja, melainkan dapat mempengaruhi seluruh tubuh, seperti dilansir kanal kesehatan NDTV.
Bahkan, rokok juga sangat berbahaya bagi orang lain yang menghirup asapnya, atau yang biasa dikenal sebagai perokok pasif.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahunnya, termasuk sekitar 1,3 juta orang non perokok yang menjadi perokok pasif.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, perokok pasif dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker paru-paru pada orang dewasa yang tidak merokok.
Baca juga: Memiliki Kebiasaan Merokok Dapat Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2 Sebanyak 40 Persen

Berikut ini sederet dampak buruk yang mungkin terjadi.
Mereka yang terpapar asap rokok mungkin mempunyai risiko terkena penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, arteriosklerosis, serangan jantung atau stroke.
Perokok pasif juga dapat memicu masalah paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (COPD) dan asma.
Hal ini juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi pada individu.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Terhindar dari Kanker, Tak Cukup Berhenti Merokok Saja
Pada anak-anak, perokok pasif dapat menyebabkan seringnya batuk, bersin, sesak napas, atau masalah pernapasan lainnya.
Sekarang Anda sudah mengetahui potensi bahaya perokok pasif, jadi berhenti merokok sangatlah penting demi kesejahteraan Anda dan juga orang-orang di sekitar Anda.
Bikin Jumlah Sperma Anjlok dan Mengancam Kesuburan
Kanal kesehatan Times of India melansir, merokok menurunkan tingkat kesuburan dan memperpanjang perjalanan menuju pembuahan.
Semakin banyak seseorang merokok, semakin kecil peluang untuk hamil, dan perempuan yang merokok lebih dari 10 batang sehari menghadapi tantangan terbesar.
Bahkan teknik reproduksi berbantuan seperti IVF kurang berhasil bagi perokok, sehingga memerlukan lebih banyak siklus untuk terjadinya pembuahan dibandingkan dengan non-perokok.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Terhindar dari Kanker, Tak Cukup Berhenti Merokok Saja

Berhenti merokok sangat penting ketika mencoba untuk hamil, karena merokok berdampak signifikan terhadap kesuburan dan kesehatan reproduksi.
Merokok merusak DNA dan mempengaruhi kualitas sperma
Merokok membahayakan kualitas sperma, mengurangi jumlah dan motilitas pada pria, sehingga semakin mempersulit kesuburan.
Tidak ada produk tembakau yang aman untuk pembuahan, kualitas sperma, dan dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Menopause dini
Merokok mempercepat penuaan ovarium, menyebabkan menopause dini, biasanya terjadi 1-4 tahun lebih awal dibandingkan non-perokok, karena penipisan dini cadangan ovarium.
Efek pada kehamilan
Richa Mittal, Konsultan Kedokteran Paru di Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation mengatakan, “Ibu hamil yang merokok menghadapi risiko yang lebih tinggi selama kehamilan..."
"...termasuk keguguran spontan, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah."
Baca juga: 6 Tips Dokter Spesialis agar Anak Tetap Sehat dan Bugar Saat Belajar Menjalankan Ibadah Puasa
"Bahayanya juga mencakup kehamilan ektopik, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, sehingga menimbulkan ancaman besar bagi ibu dan anak."
"Keturunan ibu perokok menghadapi berbagai tantangan kesehatan, mulai dari masalah pernafasan hingga keterlambatan perkembangan dan peningkatan kerentanan terhadap alergi. Kesehatan mental juga mungkin terpengaruh, meskipun bukti-buktinya masih belum meyakinkan.”
Berdampak pada kesehatan anak

Semua produk tembakau, termasuk vaping, menimbulkan risiko terhadap perkembangan janin dan pascakelahiran.
Anak yang lahir dari ibu perokok lebih rentan terkena alergi, infeksi saluran pernapasan, asma, dan rendahnya fungsi paru-paru.
Selain itu, mereka mungkin mengalami masalah perkembangan seperti perawakan pendek, defisit perhatian, hiperaktif, dan kinerja akademik yang rendah.
(TribunHealth.com)