Breaking News:

Trend dan Viral

Penelitian Terbaru Mengungkap Berpuasa Bisa Menguntungkan Bagi Penderita Diabetes

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpuasa dapat memiliki efek positif terhadap pengendalian gula darah, terutama bagi penderita diabetes.

Penulis: dhiyanti.nawang | Editor: dhiyanti.nawang
tribunnews.com
Penelitian Terbaru Mengungkap Berpuasa Bisa Menguntungkan Bagi Penderita Diabetes 

TRIBUNHEALTH.COM - Berpuasa merupakan bagian penting dalam ibadah bagi umat muslim, namun bagi penderita diabetes, kekhawatiran terhadap kesehatan sering kali muncul.

Namun, penting untuk memahami bahwa berpuasa juga memiliki manfaat bagi penderita diabetes.

Berikut ini adalah beberapa manfaatnya seperti yang dilansir dalam laman ciputramedicalcenter.com:

1. Turunkan berat badan

puasa bantu menurunkan berat badan
puasa bantu menurunkan berat badan (Pexels)

Puasa tidak hanya merupakan kewajiban agama bagi umat muslim, tetapi juga dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan metabolisme dan mengurangi berat badan serta lemak tubuh.

Studi yang dipublikasikan dalam Nature Reviews: Endokrinology pada Mei 2022 menunjukkan bahwa puasa intermittent, yakni puasa secara bergantian antara periode makan dan tidak makan, dapat membantu menurunkan berat badan sebesar 3-8 persen dari berat badan awal dalam rentang waktu 8-12 minggu.

Hal ini sebanding dengan hasil yang dicapai dengan diet rendah kalori konvensional.

Untuk mencapai penurunan berat badan yang diinginkan selama puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pilihlah makanan dan minuman dengan cermat, dan pastikan untuk mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.

Hindari makanan yang mengandung gula tambahan dan lemak jenuh.

2 dari 4 halaman

Jangan lewatkan sahur, karena ini penting untuk memastikan sobat sehat memiliki cadangan energi yang cukup selama berpuasa.

Baca juga: Kabar Gembira! Menteri Keuangan Pastikan THR PNS, TNI-Polri 2024 Cair 100 Persen

Pilihlah makanan berserat tinggi, seperti sereal, gandum, dan beras merah, yang dapat membuat sobat sehat merasa kenyang lebih lama.

Perhatikan ukuran porsi makan, terutama pada makanan yang mengandung karbohidrat.

Hal ini dapat membantu mengelola kadar gula darah selama berpuasa.

Pastikan untuk cukupi kebutuhan cairan tubuh, terutama air bebas gula, untuk mencegah dehidrasi selama berpuasa.

2. Tingkatkan kesehatan jantung

Ilustrasi menjaga kesehatan jantung
Ilustrasi menjaga kesehatan jantung (Freepik.com)

Menjalankan puasa dengan tepat, termasuk tidak melewatkan waktu sahur dan berbuka dengan pilihan makanan sehat, dapat membawa banyak manfaat, salah satunya adalah meningkatkan kesehatan jantung.

Mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat telah terbukti menjadi cara efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rutin berpuasa dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung.

Puasa telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi secara signifikan.

3 dari 4 halaman

Tekanan darah yang terkontrol adalah faktor penting dalam mencegah penyakit jantung dan stroke.

Berpuasa juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (jahat), dan trigliserida darah.

Kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko utama dalam perkembangan penyakit jantung koroner.

Sebuah penelitian yang melibatkan 4.629 orang menemukan bahwa berpuasa terkait dengan risiko yang lebih rendah terhadap penyakit arteri koroner.

Selain itu, puasa juga dapat mengurangi risiko diabetes, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Dengan demikian, menjalankan puasa secara teratur dan dengan pola makan yang sehat dapat menjadi langkah efektif dalam menjaga kesehatan jantung.

Namun, tetaplah berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memulai atau mengubah pola makan secara signifikan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada.

3. Bantu turunkan kadar gula darah

Ilustrasi upaya menjaga kadar gula darah
Ilustrasi upaya menjaga kadar gula darah (pixabay.com)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpuasa dapat memiliki efek positif terhadap pengendalian gula darah, terutama bagi penderita diabetes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpuasa dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

4 dari 4 halaman

Ini berarti bahwa praktik berpuasa dapat menjadi strategi yang berguna bagi penderita diabetes untuk mengelola kondisi mereka.

Studi lain menunjukkan bahwa puasa intermittent, khususnya pada penderita diabetes tipe 2, dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kadar gula darah.

Ini menunjukkan bahwa praktik berpuasa dalam jangka pendek dapat memberikan manfaat khusus bagi individu dengan diabetes tipe 2.

Saat seseorang berpuasa, tubuhnya mulai menggunakan glukosa dalam darah dengan lebih cepat.

Ini berarti bahwa berpuasa dapat membantu mengurangi kadar glukosa dalam darah dengan cara alami.

Ketika sobat sehat berpuasa dan mengurangi konsumsi makanan, tubuh sobat sehat mulai menggunakan lemak dan protein sebagai sumber energi.

Proses ini juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah, karena tubuh tidak lagi bergantung pada glukosa dari makanan untuk energi.

Puasa juga dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin tubuh.

Baca juga: THR PNS 2024 Kapan Cair? Pemerintah Tetapkan Jadwal dan Besaran THR PNS 2024

Sensitivitas insulin yang lebih baik berarti bahwa tubuh lebih efisien dalam mengatur kadar gula darah, yang dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan diabetes.

Dengan demikian, hal ini memberikan pemahaman tentang bagaimana berpuasa dapat memengaruhi pengendalian gula darah, baik melalui penggunaan sumber energi alternatif, pemrosesan glukosa yang lebih efisien, maupun peningkatan sensitivitas insulin.

Ini menunjukkan bahwa puasa dapat menjadi bagian dari strategi manajemen diabetes yang komprehensif.

4. Tingkatkan kesehatan dengan melawan peradangan

ilustrasi melawan peradangan
ilustrasi melawan peradangan (Kompas.com)

Makanan yang dikonsumsi dan pola makan yang dibatasi waktu dapat berpengaruh langsung pada kesehatan usus dan mikrobiota.

Mikrobiota adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup di dalam saluran pencernaan kita dan berperan penting dalam pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, serta perlindungan terhadap patogen.

Pola makan yang seimbang dapat mendukung keseimbangan mikrobiota usus, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Mengurangi asupan makanan atau melakukan puasa juga telah terbukti memiliki efek mengurangi peradangan dalam tubuh.

Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, tetapi peradangan kronis dapat berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kanker.

Dengan mengurangi asupan makanan atau melakukan puasa, dapat membantu mengurangi beban kerja sistem imun dan mengurangi peradangan kronis.

Pola makan yang dibatasi waktu, seperti puasa intermiten, telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan usus dan mikrobiota.

Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan waktu istirahat untuk sistem pencernaan, serta pengaruh langsung dari pola makan tertentu terhadap jenis dan jumlah mikroorganisme yang hidup di dalam usus.

Peningkatan kesehatan usus dan mikrobiota dapat memiliki dampak positif pada kesehatan secara keseluruhan.

Kesehatan usus yang baik dikaitkan dengan peningkatan penyerapan nutrisi, peningkatan sistem kekebalan tubuh, serta pengurangan risiko penyakit kronis.

Baca juga: THR PNS, TNI, Polri, dan Pensiunan Akan Cair Akhir Maret 2024: Kabar Gembira bagi Ribuan Pegawai

Pola makan yang dibatasi waktu juga telah dikaitkan dengan manfaat dalam mengurangi peradangan terkait dengan kondisi inflamasi tertentu seperti multiple sclerosis.

Ini menunjukkan bahwa pola makan dapat memainkan peran penting dalam mengelola penyakit kronis dengan mengurangi tingkat peradangan dalam tubuh.

5. Tingkatkan fungsi otak dan cegah gangguan neurodegeneratif

ilustrasi menjaga kesehatan otak
ilustrasi menjaga kesehatan otak (intisari.grid.id)

Puasa telah ditemukan memiliki efek yang signifikan pada kesehatan otak.

Salah satu efek utamanya adalah peningkatan fungsi otak, yang mencakup proses kognitif seperti memori, pemikiran, dan daya ingat.

Studi-studi telah menunjukkan bahwa puasa dapat membantu melindungi otak dari kondisi neurodegeneratif, termasuk penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Hal ini disebabkan oleh mekanisme yang terjadi selama puasa, termasuk sintesis sel saraf baru dan pengurangan peradangan yang berkontribusi pada perkembangan penyakit-penyakit tersebut.

Sebuah studi yang dilakukan oleh National Institute on Aging sedang menginvestigasi efek diet selama delapan minggu terhadap memori, pemikiran, dan risiko penyakit Alzheimer pada wanita kelebihan berat badan berusia 55 hingga 70 tahun.

Studi ini menggunakan berbagai metode evaluasi, termasuk MRI serta tes kerja darah dan cairan tulang belakang, untuk mencari tanda-tanda awal perubahan otak terkait Alzheimer.

Meskipun penelitian mengenai hubungan antara puasa dan kesehatan otak telah dilakukan, sebagian besar studi masih terbatas pada studi tikus dan studi kecil pada manusia.

Namun, para peneliti berharap bahwa hasil yang lebih konkret akan tersedia dalam beberapa tahun ke depan.

Selama puasa, tubuh mulai memproduksi keton sebagai sumber energi alternatif bukan glukosa.

Keton ini tidak hanya membantu menyediakan energi untuk otak, tetapi juga membantu dalam produksi faktor neurotropik yang disebut BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor).

BDNF adalah senyawa penting yang mendorong pertumbuhan sel-sel otak baru dan pembentukan koneksi baru di antara mereka, yang berkontribusi pada peningkatan fungsi otak dan melindungi otak dari kerusakan.

Baca juga: THR ASN Cair Mulai 22 Maret 2024, Sri Muyani Pastikan Kepastian Pembayaran

Dengan demikian, puasa dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan otak, termasuk meningkatkan fungsi otak, sintesis sel saraf, dan melindungi terhadap penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson.

Studi yang sedang berlangsung seperti yang dilakukan oleh National Institute on Aging memberikan harapan untuk pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan antara puasa dan kesehatan otak di masa depan.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPenelitian Terbaru Mengungkap Berpuasa Bisa Mengunpuasa sehatjadwal buka puasaPuasadiabetesgula darahkalenderpembayaran THRpembayaran THR ASNTHRkalender puasa 2024Kalender Pendidikan 2024menurunkan berat badanmenu sahurKesehatan Jantungkadar kolesterolkadar gula darahPeradanganotak Sarang Laba-Laba Kolak Pisang Es Potong Es Cincau
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved