TRIBUNHEALTH.COM - Seseorang yang menderita tekanan darah tinggi (hipertensi) atau gula darah tinggi'>kadar gula darah tinggi harus memperhatikan pola makan mereka dan melakukan tindakan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah atau gula darah.
Ini dapat melibatkan perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang sehat.
Melansir Healthshots.com, sobat sehat bisa mencoba beberapa herbal'>obat herbal ini guna menurunkan gula darah tinggi:
1. Gurmar
Gurmar (Gymnema sylvestre) adalah tanaman yang telah digunakan dalam pengobatan tradisional India (Ayurveda) untuk membantu mengontrol kadar gula darah.
Gurmar telah menjadi subjek penelitian ilmiah, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsinya dapat memiliki efek positif pada penurunan kadar gula darah.
Gurmar diketahui memiliki senyawa aktif yang disebut "gurmarin," yang diyakini memiliki efek menghambat rasa manis.
Ketika gurmarin berinteraksi dengan reseptor rasa manis di lidah, dapat menyebabkan penurunan nafsu makan untuk makanan manis.
Dengan demikian, ini dapat membantu mengurangi konsumsi makanan yang tinggi gula.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak gurmar dapat mempengaruhi penyerapan gula dari usus ke dalam aliran darah.
Baca juga: Dijamin Berhasil, Begini Cara Menurunkan Kadar Gula Darah dengan Cepat
Gurmar diyakini dapat menghambat enzim yang terlibat dalam pemecahan karbohidrat menjadi gula, mengurangi jumlah gula yang diserap oleh tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gurmar dapat merangsang sekresi insulin oleh sel beta pankreas.
Insulin adalah hormon yang penting untuk mengatur kadar gula darah.
Dengan meningkatkan produksi insulin, gurmar dapat membantu memperbaiki kontrol gula darah.
Gurmar juga diketahui memiliki sifat antiinflamasi dan antidiabetik.
Senyawa-senyawa ini dapat bekerja bersama-sama untuk mendukung pengelolaan gula darah dan mengurangi peradangan yang terkait dengan resistensi insulin.
Beberapa penelitian pada hewan menyiratkan bahwa gurmar mungkin memiliki potensi untuk merangsang regenerasi sel beta pankreas.
Ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas tubuh untuk memproduksi insulin.
2. Gingseng

Ginseng, terutama ginseng Asia (Panax ginseng) dan ginseng Amerika (Panax quinquefolius), telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan herbal, termasuk dalam konteks manajemen gula darah.
Beberapa studi ilmiah dan penelitian praklinis telah menunjukkan bahwa konsumsi ginseng dapat memiliki efek positif pada kadar gula darah.
Ginsenosides, senyawa aktif yang ditemukan dalam ginseng, diyakini dapat memiliki efek mirip insulin.
Ini berarti bahwa ginsenosides dapat meningkatkan respons tubuh terhadap insulin atau bahkan meniru tindakan insulin dalam mengatur kadar gula darah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ginseng dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan sel-sel tubuh untuk merespons dengan baik terhadap insulin.
Sensitivitas insulin yang lebih baik dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
Ginseng telah diketahui memengaruhi metabolisme glukosa dengan beberapa cara, termasuk meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh dan mengurangi produksi glukosa oleh hati.
Sel beta pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin.
Baca juga: Yuk Perbanyak Makan Sayuran Ini untuk Merawat Diabetes, Bantu Cegah Lonjakan Gula Darah
Ginseng diyakini memiliki sifat protektif terhadap sel beta pankreas, yang dapat mendukung fungsi insulin yang lebih baik.
3. Lidah buaya

Lidah buaya mengandung berbagai senyawa aktif seperti polisakarida, mannan, dan antrakuinon, yang diklaim memiliki efek menguntungkan pada kesehatan termasuk pengaturan gula darah.
Lidah buaya diketahui memiliki sifat antiinflamasi, dan peradangan dapat berkontribusi pada resistensi insulin.
Dengan mengurangi peradangan, lidah buaya mungkin dapat mendukung kontrol gula darah.
Beberapa penelitian telah mengusulkan bahwa lidah buaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu tubuh lebih efektif dalam menggunakan insulin untuk mengatur kadar gula darah.
Baca juga: Yuk Makan Petai untuk Menurunkan Gula Darah, Kolesterol dan Tekanan Darah Tinggi
Beberapa penelitian menyarankan bahwa lidah buaya dapat mempengaruhi penyerapan glukosa dari usus, yang dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.
4. Sage

Sage (Salvia officinalis) adalah tanaman herbal yang telah digunakan secara tradisional dalam pengobatan herbal.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi sage dapat memiliki efek positif pada pengaturan kadar gula darah, meskipun lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan memahami mekanisme persisnya.
Sage mengandung senyawa antioksidan, termasuk asam rosmarinat dan flavonoid, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif.
Stres oksidatif dapat berkontribusi pada resistensi insulin, sehingga mengurangi stres oksidatif dapat memiliki efek positif pada kesehatan metabolik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sage dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu tubuh menggunakan insulin lebih efektif dalam mengatur kadar gula darah.
Sage diketahui memiliki sifat antiinflamasi, dan peradangan dapat berkontribusi pada resistensi insulin.
Dengan mengurangi peradangan, sage dapat mendukung kontrol gula darah.
Baca juga: Terungkap Manfaat Daun Pepaya, Bisa Bantu Turunkan Gula Darah, Aman Dikonsumsi Pasien Diabetes
Beberapa penelitian praklinis menunjukkan bahwa sage mungkin memiliki efek inhibisi terhadap enzim alfa-amylase, yang bertanggung jawab untuk pemecahan karbohidrat menjadi gula.
Dengan menghambat enzim ini, sage dapat mengurangi penyerapan glukosa dari makanan.
Sage juga telah dihubungkan dengan peningkatan kemampuan sel-sel tubuh untuk menggunakan glukosa, membantu mengatur kadar gula darah.
5. Rosemary

Rosemary (Rosmarinus officinalis) adalah tanaman herbal yang sering digunakan sebagai rempah-rempah dalam masakan dan juga digunakan dalam pengobatan tradisional.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rosemary dapat memberikan beberapa manfaat pada pengaturan kadar gula darah, meskipun bukti ini masih perlu diverifikasi lebih lanjut.
Rosemary mengandung senyawa seperti asam rosmarinat dan karnosol yang telah diketahui memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu tubuh menggunakan insulin lebih efektif.
Beberapa penelitian praklinis menunjukkan bahwa ekstrak rosemary dapat menghambat enzim alfa-amylase dan alfa-glukosidase, yang terlibat dalam pencernaan karbohidrat menjadi glukosa.
Dengan menghambat enzim-enzim ini, rosemary dapat mengurangi penyerapan glukosa dari makanan, membantu menjaga kadar gula darah.
Baca juga: Segudang Manfaat Makan Sayur Lobak bagi Pasien Diabetes, Kaya Nutrisi dan Bersifat Antidiabetes
Efek antiinflamasi dari senyawa-senyawa dalam rosemary dapat membantu mengurangi peradangan, yang dapat berkontribusi pada resistensi insulin dan masalah pengaturan gula darah.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa senyawa dalam rosemary dapat mempengaruhi ekspresi gen yang terlibat dalam metabolisme gula darah, termasuk gen yang terlibat dalam regulasi insulin.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.