TRIBUNHEALTH.COM - Penderita diabetes tak hanya perlu menghindari makanan dan minuman manis saja, melainkan juga gorengan.
Jika tidak dikonsumsi dengan hati-hati, efek gorengan terhadap kadar gula darah tak kalah berbahaya dengan makanan manis.
Ada alasan mengapa penderita diabetes tak boleh banyak makan gorengan.
Situs kesehatan Everyday Health melansir, makanan yang digoreng biasanya menyerap banyak minyak.
Banyak pula gorengan yang dilapisi tepung roti terlebih dahulu, sehingga jumlah kalorinya semakin meningkat.
Amy Kimberlain, RD, CDE , juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics dan ahli diet kesehatan di Baptist Health South Florida, menyoroti kasus ini.
Baca juga: Selain Rawan Diabetes, Konsumsi Gorengan dan Makanan Manis Berlebihan Dapat Merusak Usus

Dia menyarankan untuk menghindari mengonsumsi makanan berminyak secara berlebihan ketika menderita diabetes tipe 2.
Jika tidak, gorengan bisa dengan mudah mengacaukan kadar gula darah dan membuat berat badan naik.
“Makanan-makanan ini tidak hanya meningkatkan gula darah pada awalnya, tetapi juga dapat membuatnya tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama," katanya.
"Lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga membuat gula darah tetap tinggi,” lanjut Kimberlain.
Lebih buruk lagi, beberapa makanan digoreng dengan minyak terhidrogenasi yang kaya akan lemak trans.
Baca juga: 3 Minuman Herbal Penurun Gula Darah, Pengidap Diabetes Perlu Coba Teh Ginseng
Untuk rasa yang sama tanpa lemak dan kalori, Kimberlain menyarankan untuk mencari cara baru dalam menyiapkan makanan 'gorengan'.
Dia mencontohkan memasak makanan dengan memanggang.
“Anda bahkan bisa membuat ayam 'goreng' panggang,” katanya.
“Penggorengan udara juga populer saat ini, jadi ada pilihan itu juga. Dan jika Anda tidak memiliki alat penggoreng udara, saya punya oven konveksi kecil yang berfungsi sama. Saya membuat kentang goreng panggang di sana yang rasanya sangat renyah, Anda pasti mengira itu digoreng,” contohnya.
Penyebab diabetes

Diabetes merupakan satu di antara penyakit yang bisa dipengaruhi oleh genetik.
Artinya, ketika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat diabetes, maka risiko terkena penyakit yang sama cenderung lebih tinggi.
Namun perlu dicatat bahwa genetik bukanlah satu-satunya penyebab diabetes.
Ada beberapa faktor lain yang pada dasarnya bisa dicegah, misalnya pola makan yang buruk.
Kesalahan memilih makanan terus menerus dalam jangka panjang akan memperbesar risiko diabetes.
Sebelum membahas lebih lanjut, pada dasarnya penyebab diabetes bisa dikelompokkan menjadi dua, penyebab yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi.
Baca juga: 10 Ide Olahraga untuk Pengidap Diabetes yang Bisa Bikin Gula Darah Stabil
Medical News Today melansir, faktor yang tidak dapat diubah adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan.
CDC AS melansir, faktor ini termasuk genetika, usia, riwayat sindrom ovarium polikistik, hingga riwayat diabetes gestasional.
Sementara faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah faktor yang dapat Anda kendalikan.

Baca juga: Ini Seafood yang Baik untuk Pengidap Diabetes, Tak Harus Mahal Seperti Salmon
Faktor ini termasuk kelebihan berat badan, aktivitas fisik kurang dari tiga kali seminggu, dan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Semua hal tersebut bisa kita kontrol dengan membangun kebiasaan yang lebih sehat.
Dengan demikian, kita akan bisa menghindari risiko diabetes di kemudian hari.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)