Breaking News:

Setiap Perempuan Mengalami Pengalaman yang Berbeda Pasca Melahirkan, Ini Perubahan yang Umum Terjadi

Banyak wanita mengalami perubahan suasana hati yang disebut "baby blues" setelah melahirkan.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
wow.tribunnews.com
Setiap Perempuan Mengalami Pengalaman yang Berbeda Pasca Melahirkan, Ini Perubahan yang Umum Terjadi 

TRIBUNHEALTH.COM - Wanita mengalami berbagai perubahan fisik, emosional, dan hormonal setelah melahirkan.

Setiap wanita dapat mengalami pengalaman yang berbeda-beda, tetapi beberapa perubahan umum yang sering dialami meliputi perubahan fisik, perubahan hormonal, pemulihan tubuh, perubahan emosional, perubahan seksual hingga perubahan penampilan.

1. Perubahan Fisik

- Rahim dan Organ Panggul

Setelah melahirkan, rahim perlahan-lahan kembali ke ukuran semula.

Organ panggul lainnya juga dapat mengalami perubahan akibat proses persalinan.

Baca juga: Mitos atau Fakta - Undur-undur Bisa Digunakan Sebagai Obat Alami Menyembuhkan Diabetes?

- Payudara

Payudara dapat mengalami perubahan signifikan, termasuk pembengkakan dan produksi asi.

Pada beberapa wanita, payudara dapat menjadi lebih besar atau lebih kecil, dan kulit di sekitar payudara juga bisa mengalami perubahan.

2. Perubahan Hormonal

ilustrasi wanita setelah melahirkan
ilustrasi wanita setelah melahirkan (lifestyle.kompas.com)
2 dari 4 halaman

- Estrogen dan Progesteron

Setelah melahirkan, kadar estrogen dan progesteron yang tinggi selama kehamilan turun drastis. Hal ini dapat memengaruhi suasana hati dan energi wanita.

- Prolaktin

Hormon prolaktin meningkat setelah melahirkan, merangsang produksi dan pelepasan asi.

- Hormon Tiroid

Beberapa wanita mungkin mengalami perubahan pada hormon tiroid setelah melahirkan, yang dapat memengaruhi energi dan mood.

Baca juga: Khasiat Rutin Makan Daun Kucai: Bantu Turunkan Kolesterol, Tekanan Darah dan Atasi Diabetes

3. Pemulihan Tubuh

- Nyeri dan Ketidaknyamanan

Pemulihan setelah persalinan bisa menyebabkan rasa nyeri di daerah panggul dan perineum. Pemulihan caesar juga melibatkan pemulihan luka operasi.

- Kontraksi Rahim (Afterpains)

3 dari 4 halaman

Wanita sering mengalami kontraksi rahim setelah melahirkan, terutama saat menyusui.

4. Perubahan Emosional

- Baby Blues

Banyak wanita mengalami perubahan suasana hati yang disebut "baby blues" setelah melahirkan.

Ini melibatkan perasaan sedih, lelah, atau cemas, tetapi biasanya bersifat sementara.

Baca juga: Rekomendasi 5 Jenis Ikan yang Aman Dikonsumsi Pasien Diabetes, Bisa Dua Kali Seminggu

- Depresi Postpartum

Beberapa wanita dapat mengalami depresi postpartum yang lebih serius, yang memerlukan perhatian dan dukungan medis.

5. Perubahan Seksual

Ilustrasi hasrat seksual rendah pada wanita setelah melahirkan
Ilustrasi hasrat seksual rendah pada wanita setelah melahirkan (Pixabay)

- Gairah Seksual

Hasrat seksual bisa bervariasi setelah melahirkan.

4 dari 4 halaman

Beberapa wanita mungkin merasa kurang tertarik pada aktivitas seksual dalam waktu singkat, sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dan merasa nyaman.

6. Perubahan Penampilan

- Perubahan Berat Badan

Wanita mungkin mengalami perubahan berat badan setelah melahirkan, dan perubahan ini dapat memengaruhi persepsi tubuh dan kepercayaan diri.

Baca juga: Benarkah Kadar Asam Urat yang Tinggi Bisa Memicu Penyakit Diabetes?

Setiap wanita berbeda, dan pengalaman setelah melahirkan dapat sangat bervariasi.

dr. Binsar menambahkan jika bisa saja wanita mengalami penurunan hasrat setelah melahirkan.

Seperti diketahui, saat wanita hamil akan mengalami perubahan hormonal.

Apabila kadar hormon estrogen tidak segera kembali pada level normal, maka akan mengakibatkan hypoactive sexual desire disorder alias hilangnya hasrat.

"Akibatnya, kita tahu estrogen akan membuat yang namanya pembasahan pada liang sanggama atau dinding vagina pada seorang wanita.

Hasrat tidak ada, lalu akan terjadi kekeringan pada dinding vagina dan akibatnya apa yang akan terjadi, yang terjadi adalah ketidakmampuan dan ketidakmauan atau tidak ingin melakukan hubungan seksual.

Belum lagi dikatakan pasca melahirkan ditambah yang namanya kondisi fisik untuk merawat bayi.

Belum lagi secara psikis akan muncul yang namanya problem depresi.

Mangkanya ada yang namanya baby blues syndrome, artinya sindrom pasca melahirkan diman ada depresi, mengingat harus jaga malam atau terbangun di malam hari.

Ini semua faktor-faktor yang akan membuat si ibu atau si wanita tersebut mengalami yang namanya gangguan di dalam kehidupan seksualnya," ujar dr. Binsar.

Baca juga: Potensi Kesehatan Alang-alang, Bisa Menurunkan Hipertensi dan Mengurangi Kadar Gula Darah

Penting untuk diingat bahwa setiap wanita unik dan dapat mengalami perubahan yang berbeda-beda.

Dukungan dari pasangan, keluarga, dan profesional kesehatan dapat membantu wanita menjalani transisi ini dengan lebih baik.

Jika wanita mengalami perubahan yang menyulitkan atau merasa cemas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental.

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Tribunnews program Edukasi Seksual edisi 5 Novermber 2020.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.commelahirkanBaby BluesKesehatan EmosionalFaktor Hormonal Baby Blues Nifas
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved