Breaking News:

Snack Kemasan Bikin Kolesterol Menumpuk dan Tak Baik untuk Diabetes

Berikut ini dampak mengonsumsi makanan olahan bagi pengidap diabetes, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels
Ilustrasi - Snack kemasan tak baik untuk kolesterol dan diabetes 

TRIBUNHEALTH.COM - Penderita diabetes harus membatasi asupan snack atau makanan ringan kemasan.

Pasalnya ada potensi bahaya yang mengintai di balik snack kemasan.

Padahal, pola makan menjadi salah satu kunci utama agar gula darah terkontrol.

Ada beberapa alasan mengapa penderita diabetes perlu membatasi asupan makanan ringan kemasan.

Pertama, snack kemasan biasanya terbuat dari tepung dan kaya gula serta garam.

Kedua hal itu merupakan bahan yang perlu dibatasi pengidap diabetes.

Ilustrasi - Snack
Ilustrasi - Snack (Shape Magazine)

Jika tidak, bukan tidak mungkin akan membuat gula darah melonjak.

Belum lagi kandungan minyak trans yang ada di dalamnya.

Melansir situs kesehatan Everyday Health, lemak trans dapat meningkatkan kolesterol “jahat” (LDL) , serta menurunkan kolesterol “baik” (HDL).

Ini membuat lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

2 dari 4 halaman

Terlebih lagi penderita diabetes tipe 2 pada dasarnya sudah berisiko tinggi terkena penyakit jantung.

Baca juga: Diet Tetap Boleh Ngemil, Makanan Berikut Jadi Snack Terbaik untuk Penurunan Berat Badan

Bahaya lain dari lemak trans

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini sederet dampak mengonsumsi lemak trans bagi kesehatan

Tingkatkan kolesterol dan bahayakan jantung

Mungkin masalah kesehatan yang paling banyak diketahui terkait dengan lemak trans adalah dampak buruknya terhadap kesehatan jantung.

Lemak trans telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL), yang umumnya dikenal sebagai kolesterol "jahat", sekaligus menurunkan kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL), atau kolesterol "baik".

Pergeseran kadar kolesterol yang tidak menguntungkan ini meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke.

Ilustrasi suntik insulin pada pengidap diabetes atau kencing manis
Ilustrasi suntik insulin pada pengidap diabetes atau kencing manis (pixabay.com)

Mengembangkan resistensi insulin

Lemak trans telah dikaitkan dengan resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap efek insulin.

Resistensi insulin ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2.

3 dari 4 halaman

Efek inflamasi dari lemak trans juga berkontribusi terhadap resistensi insulin yang diamati pada individu dengan asupan tinggi lemak ini.

Baca juga: Lemak Trans Jadi Sumber Kolesterol Jahat dan Bikin Tubuh Resistensi Insulin, Rawan Jadi Diabetes

Berdampak buruk pada kehamilan

Wanita hamil harus sangat berhati-hati dalam mengonsumsi lemak trans.

Penelitian menunjukkan bahwa asupan lemak trans yang lebih tinggi selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi, seperti diabetes gestasional dan preeklampsia.

Selain itu, terdapat bukti bahwa lemak trans dapat berdampak buruk pada perkembangan janin dan menyebabkan berat badan lahir rendah.

Baca juga: Tips Mencegah hingga Mengatasi Stres Saat Menyusui, Dapat Diterapkan Sejak Hamil

Merusak fungsi kognitif

Penelitian yang muncul menunjukkan adanya hubungan potensial antara konsumsi lemak trans dan gangguan kognitif.

Asupan lemak trans yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer dan bentuk demensia lainnya.

Mekanisme pasti di balik hubungan ini masih dieksplorasi, namun efek inflamasi dan stres oksidatif dari lemak trans dapat berkontribusi terhadap kerusakan neurologis.

Meningkatkan risiko obesitas

ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas
ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas (health.kompas.com)
4 dari 4 halaman

Meskipun tidak berdampak langsung seperti masalah kesehatan lainnya, lemak trans dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak trans dapat menyebabkan peningkatan timbunan lemak perut, berkontribusi terhadap obesitas sentral—faktor risiko yang diketahui untuk sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comsnack kemasanKolesteroldiabetes
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved